Mojokerto -- Kelompok 4 KKN pulang kampung Universitas Negeri Malang mengadakan program kerja yaitu "Pembuatan Sudut Baca Bagi Anak-Anak".Â
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum'at, 09 Juli 2021 yang bertempat di Balai Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini mendapatkan dukungan yang positif dari warga sekitar, Kepala Desa Ketapanrame yaitu Bapak H. Zainul Arifin, SE. beserta jajarannya, serta dari Bapak Dr. H. Ludi Wishnu Wardana, ST., SE., Spd., MM.Â
Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari mahasiswa Kelompok 4 KKN pulang kampung Universitas Negeri Malang di Kabupaten Mojokerto.
Pada era modern saat ini teknologi semakin canggih dan juga berkembang dengan pesat, sehingga dengan adanya teknologi yang semakin berkembang ini akan memudahkan kita untuk mengakses informasi secara digital.Â
Perkembangan teknologi ini tentunya memberikan dampak-dampak positif bagi masyarakat, namun perkembangan teknologi yang semakin pesat juga memberikan dampak negatif salah satunya menurunkan minat baca masyarakat Indonesia.Â
Berdasarkan laporan survei yang dilakukan PISA 2019 yang dirilis pada Desember 2019 Indonesia menduduki peringkat ke 72 dari 77 negara dalam hal membaca (Kurnia, 2019 liputan6.com).Â
Indonesia tertinggal secara signifikan dengan Singapura dan Malaysia. Malaysia naik pada level tengah dari 77 negara, sedangkan Singapura tetap menduduki peringkat teratas.Â
Durasi waktu membaca masyarakat Indonesia hanya 30-59 menit per hari, waktu tersebut tergolong sedikit dan singkat, padahal standar membaca dari UNESCO adalah 4-6 jam per hari.Â
Kondisi seperti ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan bagi kita semua dimana keberlangsungan pembangunan Indonesia juga bergantung pada generasi muda yang cerdas untuk melanjutkan pembangunan di masa yang akan datang.
Rendahnya budaya membaca tentunya tidak hanya menjadi perhatian besar pemerintah, namun juga Perguruan Tinggi dan Pemerhati Literasi Indonesia. Semua elemen bangsa tidak ingin generasi Indonesia dipandang sebelah mata dalam persaingan global oleh Negara-negara lain. Berdasarkan hasil survei tersebut sudah terlihat bahwa masyarakat Indonesia sudah banyak yang meninggalkan budaya literasi termasuk masyarakat yang ada di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa lebih tertarik dalam menggunakan smartphone atau laptop mereka untuk mendapatkan informasi atau hanya sekedar digunakan untuk bermain game dan social media. Sudut baca yang ada di Balai Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto kurang dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat maupun anak-anak di desa tersebut, tidak adanya pengurus sudut baca ini juga menyebabkan kondisi beberapa buku mengalami kerusakan, sehingga dari fenomena tersebut maka terdorong ide untuk membuat sudut baca bagi anak-anak maupun masyarakat Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Pembuatan sudut baca ini dilakukan dengan memanfaatkan sudut baca yang sudah ada di Balai Desa Ketapanrame dan juga mendonasikan buku dengan judul-judul menarik supaya para pembaca merasa senang.
Minat baca dapat dibentuk atau ditumbuhkan pada anak sejak dini dan hal ini sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tempat tinggal mereka. Dalam hal ini, peran serta sudut baca ini diharapkan dapat melestarikan budaya literasi sejak dini, memberikan peluang bagi seluruh anak-anak desa untuk membaca buku secara leluasa untuk mengembangkan ilmu setinggi-tingginya secara gratis, serta memberikan sumber informasi pengetahuan yang bisa diakses oleh anak-anak desa secara bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H