Jakarta, Agustus 2024. - Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul Jakarta melakukan kegiatan Praktik Farmasi Sosial (PFS) untuk mahasiswa semester genap TA. 2023/2024 angkatan 2021. Kegiatan Praktik Farmasi Sosial (PFS) ini dilaksanakan dalam periode dua minggu yang dimulai dari tanggal 5 Agustus - 23 Agustus 2024.
Praktik Farmasi Sosial (PFS) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa/mahasiswi semester 6. Praktik Farmasi Sosial (PFS), dahulunya bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kemudian diubah namanya menjadi Praktik Farmasi Sosial (PFS). Kegiatan Praktik Farmasi Sosial ini termasuk ke dalam kurikulum sehingga menjadi bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi, terutama pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.
Praktik Farmasi Sosial (PFS) ini dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 10 - 11 orang mahasiswa/mahasiswi, kemudian dibagi berdasarkan domisili atau tempat tinggal dengan tema yang pastinya berbeda-beda.
Salah satu kelompok Praktik Farmasi Sosial (PFS) Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul, yaitu kelompok 10 yang bertempat di wilayah Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 10 adalah Ibu apt. Dara Andini Putri, M.Farm yang merupakan dosen tetap di Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul.
Tim Praktik Farmasi Sosial (PFS) Kelompok 10, beranggotakan 11 orang yang bernama Muhamad Reza Rachmansyah (Ketua), Zabrina Ayu Aurellia Hakim (Sekretaris), Windy Cornelia Putri (Bendahara), Faiza Fajriah Jufri (Divisi Acara), Shintya Jonathan (Divisi Acara), Adinda Fifi Faizzah (Divisi Acara), Audi Syifatunnissa Krisavrilina Putri (Divisi Hubungan Masyarakat), Yurisca Adyana Tandiah (Divisi Hubungan Masyarakat), Yuki Nolanda Gayang (Divisi Publikasi dan Dokumentasi), Anggis Hadiatul Batty (Divisi Publikasi dan Dokumentasi), dan Gabriela Meini Frishilya Theis (Divisi Konsumsi).
Tim Praktik Farmasi Sosial (PFS) Kelompok 10, melaksanakan kegiatan PFS ini di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Di mana ada 3 program kerja utama yang dilaksanakan yaitu Penyuluhan Mengenai Pencegahan dan Pertolongan Pertama pada Penyakit DBD & Dapatkan Gunakan Simpan Buang (DAGUSIBU) Obat, Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
(12/8/2024) Tim PFS kelompok 10 melakukan penyuluhan mengenai “Pencegahan dan Pertolongan Pertama pada Penyakit DBD” dan “Dapatkan Gunakan Simpan Buang (DAGUSIBU) Obat” pada masyarakat Kembangan Utara. Acara ini dilaksanakan di RPTRA Kembangan Gajah Tunggal, dengan pembicara materi nya yaitu Ibu apt. Dara Andini Putri, M.Farm. Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
Dengan adanya penyuluhan mengenai “Pencegahan dan Pertolongan Pertama pada Penyakit DBD” diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa saja gejala ketika seseorang terjangkit penyakit DBD, bagaimana cara pertolongan pertama dalam menangani penyakit DBD, sekaligus dengan bagaimana cara pencegahan DBD (contohnya, seperti metode 3M Plus).
Dengan adanya penyuluhan mengenai “Dapakan Gunakan Simpan Buang (DAGUSIBU) Obat” sendiri diharapkan masyarakat dapat mengetahui cara yang tepat untuk mendapatkan obat yang aman dan sesuai kebutuhan, cara menggunakan obat yang benar dan sesuai anjuran, cara menyimpan obat agar tetap efektif, cara membuang obat yang tidak terpakai atau sudah kadaluarsa dengan benar.
(13/8/2024) Tim PFS kelompok 10 melakukan sosialisasi mengenai “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)” pada anak kelas 3 di SDN 06 Pagi Kembangan Utara, Kota Jakarta Barat.
Kegiatan ini digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak-anak mengenai pentingnya melakukan hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan dan mengetahui pengelompokan sampah. Selain melakukan sosialisasi, Tim PFS Kelompok 10 juga melakukan demo kepada anak-anak mengenai cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan benar dan cara mengelompokan sampah dengan benar dengan alat peraga poster yang telah dibuat.
Dengan adanya sosialisasi PHBS di SD, sekolah tidak hanya berperan dalam mencerdaskan siswa, tetapi juga dalam membangun kebiasaan hidup sehat yang akan mereka bawa hingga dewasa. Melalui langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan, membuang sampah sesuai dengan pemgelompokannya, dan menjaga kebersihan lingkungan, generasi yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dapat terbentuk sejak dini.
(15/8/2024) Tim PFS kelompok 10 melakukan sosialisasi mengenai “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)” pada ibu-ibu kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan POKTAN (Kelompok Tani) Kembangan Utara. Acara ini dilaksanakan di RPTRA Kembangan Gajah Tunggal.
Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk mendorong masyarakat agar lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar lingkungannya.
Dengan adanya sosialisasi “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)” ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui secara mendalam mengenai apa itu TOGA dan pentingnya bagi kesehatan, serta cara pemanfaatan atau pengolahan dari TOGA itu sendiri.
Tim PFS kelompok 10 sudah melakukan survey terdapat TOGA di beberapa lokasi Kembangan Utara seperti salah satunya di RPTRA Kembangan Gajah Tunggal. Di mana TOGA yang kita ambil untuk diolah dalam program kerja ini yaitu lidah buaya, jahe, dan serai. Dari ketiga bahan ini diolah menjadi sebuah produk pangan yaitu puding. Di mana nama produk hasil olahan kelompok kami yaitu “Aloe Bliss Puding”.
Dengan dilakukan Kegiatan Praktik Farmasi Sosial (PFS) ini, kami kelompok 10 berharap agar semua program kerja yang telah dilaksanakan baik di Kelurahan Kembangan Utara maupun di SDN 06 Pagi Kembangan Utara dapat bermanfaat dan memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat dan anak-anak.
Dokumentasi dimulainya kegiatan praktik farmasi sosial (PFS):
Dokumentasi berakhirnya kegiatan praktik farmasi sosial (PFS):
