Mohon tunggu...
KKNkelompok4 FPIK
KKNkelompok4 FPIK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/i KKN-T Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Kunjungan Mahasiswa KKN-T FPIK ULM Meninjau UKM yang Berada di Bawah Naungan Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) Kelurahan Loktabat Utara

6 Agustus 2024   20:09 Diperbarui: 7 Agustus 2024   02:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kemasan VCO/dok .pri

Kelurahan Loktabat Utara, 1 Agustus 2024- Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Kelurahan Loktabat Utara, Banjarbaru melakukan peninjauan UKM Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) di RT 18 Jl. Kebun Karet Gg. Jolali Kelurahan Loktabat Utara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak UKM yang ada di bawah naungan Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB).

Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) yang diketuai oleh Ibu Suprapti Ningsih, S.Pd. adalah sebuah tempat usaha yang bergerak pada bidang kerajinan dan pemberdayaan masyarakat. Tempat usaha ini telah mengembangkan produk dari limbah menjadi berbagai kerajinan yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Rumah limbah Bonkla Borneo (BB) didukung oleh pemerintah dan dibantu oleh PLN Peduli. Rumah limbah Bonkla Borneo (BB) ini juga dijadikan sebagai tempat wisata edukasi bagi Masyarakat umum terutama anak-anak SD, SMP, SMA/K bahkan mahasiswa/i.

Kelompok Masyarakat (POKMAS) adalah warga masyarakat yang dipilih dan didukung oleh Walikota. UKM adalah usaha kecil menengah yang dimiliki oleh perorangan atau kelompok. Selain itu UKM disebut juga sebagai badan usaha yang memenuhi kriteria usaha kecil dan menengah.

UKM yang berada dibawah naungan Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) terdapat 13 UKM yang didukung oleh Pemerintah dan terdapat 5 UKM yang di bantu oleh PLN Peduli. 13 UKM tersebut, yaitu Budidaya Jamur Tiram, Pengrajin Menjahit, Bebek Organik, Tempe mendoan, Keripik Tempe dan pisang, Bawang Goreng, VCO,  Bubuk Kunyit, Bonsai Kelapa, Tempurung, Sagon Lalaan, Limbah Kayu/bambu dan pengrajin meja kursi limbah.

Mahasiswa KKN-T Kelompok 4 FPIK ULM mengunjungi 6 UKM yang dilaksanakan selama 4 hari dan melihat langsung proses produksinya.

1. BEBEK ORGANIK (1/8/2024)

Dokumentasi Kunjungan Ke Bebek Organik/dok .pri
Dokumentasi Kunjungan Ke Bebek Organik/dok .pri
Bebek organik adalah bebek yang pakannya terbuat dari limbah organik seperti limbah sayur-sayuran, limbah ikan, ampas tahu, ampas kelapa dan sekam. Bebek organik dan pakan organik di produksi langsung oleh pelaku UKM tersebut dan mendapat bantuan dari PLN Peduli. Limbah organik tersebut di ambil  dari pasar Martapura dan diolah dengan cara di rebus selama kurang lebih 2 jam lalu di campurkan dengan ampas tahu. Selama kunjungan kerumah produksi Bebek organik, mahasiswa KKN tidak hanya melakukan wawancara saja namun juga turut melihat proses perebusan pakan bebek organik.

2. BUDIDAYA JAMUR TIRAM (1/8/2024)

Dokumentasi Kunjungan kerumah Produksi Jamur/dok .pri
Dokumentasi Kunjungan kerumah Produksi Jamur/dok .pri

Budidaya jamur tiram yang di produksi langsung oleh pelaku UKM jamur tiram dan terbuat dari serbuk gergaji, dedak, kapur lalu di aduk menggunakan mesin lalu di fermentasi selama 1 malam atau 24 jam dan di kukus selama seharian. Budidaya jamur tiram yang di produksi oleh pelaku UKM telah mendapatkan bantuan dari PLN Peduli. Beliau mengatakan bahwa "sebelum mendapatkan bantuan, beliau mengaduk serbuk gergaji secara manual tanpa menggunakan mesin dan proses pengukusan juga tidak menggunakan mesin khusus". Menurut beliau budidaya jamur tiram yang beliau produksi memiliki 1 permasalahan, yaitu kurangnya produksi jamur karena pemeliharaannya cukup sulit dan lumayan sering terkena penyakit yang tidak tau penyebabnya.

3. KERIPIK TEMPE (2/8/2024)

Pembuatan keripik tempe dan pisang yang di produksi langsung oleh pelaku UKM dengan bahan utama dari tempe yang setengah matang dan di campurkan dengan bahan-bahan lainnya seperti ragi, royco, garam, tepung tapioka. Keripik tempe dan pisang yang diproduksi oleh pelaku UKM dikenal dengan nama pasarnya, yaitu H2DA SNACK. Selama kunjungan ke rumah produksi keripik tempe dan pisang, mahasiswa KKN tidak hanya melakukan wawancara saja namun juga turut melihat proses penggorengan keripik tempe dan cara pengemasan produk keripik tempe.

Untuk pemasaran offline keripik tempe dan pisang ini sendiri di sebar di Mess L dan Amanah Borneo serta untuk pemasaran online di jual di platform e-commerce seperti aplikasi shopee yang dipasarkan langsung oleh anak beliau. Produk keripik tempe dan pisang H2DA SNACK sudah memiliki izin dan sertifikasi halal dan di dukung oleh Walikota Banjarbaru.

Dokumentasi Kemasan Produk  Keripik Tempe H2DA SNACK/dok .pri
Dokumentasi Kemasan Produk  Keripik Tempe H2DA SNACK/dok .pri

4. PENGRAJIN KAIN PERCA (4/8/2024)

Pengrajin kain perca yang berada di bawah naungan rumah limbah berjumlah 6 orang, salah satunya Ibu Musliani. Ibu Musliani memulai memproduksi pada tahun 2016 hingga sekarang. Sebelum mendapat fasilitas mesin jahit portebel dari pemerintah Ibu Musliani menggunakan mesin jahit manual untuk memproduksi ikat rambut. Selain memproduksi ikat rambut dari kain perca, Ibu Musliani juga memproduksi tas, sepatu, dompet, kantong koreng, topi, bros yang di rajut dengan cara hand made.

Dokumentasi Hasil Kain Perca/dok .pri
Dokumentasi Hasil Kain Perca/dok .pri

5. VCO (4/8/2024)

Dokumentasi Kemasan VCO/dok .pri
Dokumentasi Kemasan VCO/dok .pri

Virgin coconut oil (VCO) adalah minyak hasil ekstraksi dari kelapa tanpa proses pengolahan kimia. Minyak ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung hingga mengoptimalkan kesehatan kulit, selain itu VCO juga dapat mengobati kutu kucing. Olahan VCO langsung di produksi oleh ibu Musliani dengan sistem pre-order. Untuk mendapatkan ekstraksi VCO membutuhkan 15 butir kelapa dan tidak menggunakan pengawet sehingga lebih terjamin keamanannya bagi kesehatan. Menurut Ibu Musliani produk VCO dapat bertahan hingga 6 bulan.

6. TEMPE MENDOAN (6/8/2024)

Dokumentasi Proses Pembuatan Tempe Mendoan/dok .pri
Dokumentasi Proses Pembuatan Tempe Mendoan/dok .pri

Mendoan adalah panganan sejenis gorengan yang terbuat dari tempe yang di baluri tepung dan daun bawang lalu di masak setengah matang. Tempe mendoan setiap harinya di produksi langsung oleh pelaku UKM tempe mendoan di RT 18 Kelurahan Loktabat Utara yang dibantu oleh PLN Peduli. Setiap satu kali produksi tempe mendoan membutuhkan 3 kg kedelai dan menghasilkan kurang lebih 300 pcs tempe mendoan. Kemasan tempe mendoan tersebut tidak menggunakan plastik melainkan menggunakan daun pisang untuk membungkus dan daun ilalang untuk mengikat. Pemasaran tempe mendoan ini di sesuaikan dengan langganan warungnya dan memproduksi jika ada pesanan saja. Tempe mendoan di pasarkan seharga 6 pcs 10 ribu rupiah dengan harga satuan 600 rupiah.

Ketua Mahasiswa KKN-T Kelompok 4 FPIK ULM (Kelurahan Loktabat Utara) Fabian Kahfi berharap kunjungan ini dapat memberikan dampak positif untuk  pengalaman dan wawasan.

Semoga dengan adanya mahasiswa KKN-T FPIK ULM dapat membantu dalam memasarkan produk UKM yang berada di bawah naungan Rumah Limbah Bonkla Borneo (BB) agar lebih banyak di kenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun