Mohon tunggu...
KKNKelompok28
KKNKelompok28 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Blog artikel KKN Tematik Universitas Jember kelompok 28

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menilik Keberagaman Potensi Desa Puger Kulon Menuju "Smart Village"

13 Januari 2023   12:57 Diperbarui: 13 Januari 2023   13:29 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Desa Puger Kulon merupakan salah satu desa yang terletak di ujung selatan Kabupaten Jember, sebelah utara berbatasan dengan Desa Grenden, sebelah timur Desa Puger Wetan, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, dan sebelah barat dengan Desa Mojosari. Masyarakat Desa Puger Kulon mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan sebagian lainnya bertani. Produk unggulan dari Desa Puger Kulon adalah terasi udang yang telah dikenal luas, sebagai bahan olahan yang memiliki cita rasa khas pelengkap sambal.

Desa Puger Kulon adalah wilayah dengan jenis daerah pantai, terletak sekitar 0,10 Km sebelah selatan dari pusat pemerintahan Kecamatan Puger. Jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten Jember sejauh 40 Km ke arah Barat Daya. Desa Puger Kulon yang terletak di wilayah pesisir memiliki potensi laut yang melimpah sebagai sumber potensi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat. Oleh karena lokasi daerah Puger Kulon dekat dengan laut, maka sektor ini menjadi komoditas utama. Di Desa Puger Kulon juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan terbesar di Kabupaten Jember. 

Kegiatan di sektor perikanan Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember melibatkan banyak pihak yang dibentuk berdasarkan corak pelapisan sosial ekonomi antara lain yang menempati lapisan sosial atas adalah para pemilik perahu dan pedagang ikan yang sukses, nelayan ini disebut dengan juragan darat; lapisan tengah ditempati oleh juragan laut atau pemimpin awak perahu; lapisan terbawah ditempati oleh buruh nelayan. Nelayan yang menempati status sosial ekonomi lebih tinggi hanya sebagian kecil dari masyarakat nelayan, sedangkan sebagian besar nelayan berada pada status lebih rendah.

Penjual ikan dan terasi di TPI
Penjual ikan dan terasi di TPI

Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Sebagian penduduk Desa Puger Kulon memiliki tempat untuk memproduksi olahan rumah yaitu kerupuk tempe. Produksi kerupuk merupakan hasil olahan makanan yang berbahan utama tepung tapioka. Kegiatan produksi kerupuk memerlukan lahan yang luas serta cahaya matahari untuk proses pengeringan. Proses produksi kerupuk dari awal pembuatan hingga penjemuran memerlukan waktu sekitar satu minggu tergantung dari kondisi cuaca. Jika cuacanya panas waktu pengeringan kerupuk hanya membutuhkan waktu satu minggu, namun jika cuaca sedang tidak mendukung maka membutuhkan waktu lebih dari satu minggu untuk kerupuk dapat kering.

Pengeringan kerupuk
Pengeringan kerupuk

Dilanjutkan dengan potensi unggulan sebagai kontribusi secara nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, Desa Puger Kulon memiliki lahan pertanian yang luas dan subur. Di wilayah ini, lahan pertaniannya potensial untuk tanaman lahan kering, seperti padi gogo dan palawija, serta tanaman buah-buahan, seperti pisang, mangga, pepaya, semangka, dan lain-lain. Masyarakat di Desa Puger Kulon Sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.

Lahan persawahan
Lahan persawahan

Pantai Pancer Puger merupakan tempat wisata yang terletak 36 Km sebelah barat daya dari pusat Kota Jember. Pantai ini terkenal dengan tempat pelelangan dan penjualan ikan. Di pantai ini tidak hanya bisa menikmati keindahan laut tetapi juga melihat beberapa barisan kapal kayu tradisional. Selain itu, wisatawan juga dapat membeli ikan segar dari nelayan di sekitar pantai atau bahkan mencoba untuk memancing di laut dengan menggunakan kano.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun