Hasil mini riset yang telah kami lakukan di kota Medan Sumatera Utara- Kota medan  dikenal sebagai kota multietnis dan multireligius. Ditengah keberagaman ini, Gereja katedral katolik medan berdiri sebagai simbol toleransidan kebudayaan. gereja ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah umat katolik, tetapi juga sebagai tempat kebudayaan dan toleransi antar umat beragama.
Gereja katedral katolik medan memiliki sejarah yang panjang dan kaya. didirikan pada tahun 1905 oleh pastor A. van Assendelft, gereja ini awalnya bernama Gereja Santa Maria. Bangunan gereja ini memiliki arsitektur yang unik, perpaduan antara gaya Eropa dan lokal. Menara gereja setinggi 18 meter menjadi landmark yaitu suatu monumen yang memiliki ciri khas di kota medan.
Gereja katedral katolik medan telah lama menjadi simbol kepedulian dan pelayanan baagi masyarakat, selain sebagai pusat ibadah, gereja ini juga berperan penting dalam pengembangan pendidikan dan ekonomi lokal. Gereja ini menyediakan bantuan pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu. Selain dari sektor pendidikan gereja katedral ini mendukung pengembangan dari sektor ekonomi yang dimana bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.
Selain itu, Gereja katedral katolik medan juga memiliki koleksi artefak yaitu benda yang dibuat atau digunakan oleh manusia pada masa lalu dan denda-benda budaya yang menggambarkan sejarah dan kebudayaan sumatera. koleksi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan pencinta sejarah.
Gereja katedral katolik medan menjadi simbol toleransi dan kebudayaan di sumatera utara. keberadaanya mengingatkan kita akan pentingnya hidup berdampingan dengan damai dan menghormati keberagaman. Gereja ini memandang keberagaman suku budaya dan agama sebagai kekuatan, bukan kelemahan. dengan kerukunan antarumat beragama menghargai keberagamana budaya yang ada dimedan ini, gereja ini berusaha menjadi tempat terbuka bagi semua orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI