Memahami betapa pentingnya sex education untuk anak guna mencegah pergaulan bebas, Tim KKN-T 05 Umsida menyelenggarakan Seminar dengan tema "Pentingnya Sex Education sebagai Langkah Pencegahan Pergaulan Bebas pada Generasi Z" diadakan pada hari Sabtu, 17 Juni 2023 di Masjid AtTaubah Kedurus, Tulangan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan seksual yang komprehensif untuk anak bagi orang tua sebagai langkah untuk mencegah pergaulan bebas yang tidak sehat.Â
Melihat dari banyaknya kasus yang sangat marak saat ini, banyak pelajar yang hamil diluar nikah karena terjerumus ke pergaulan bebas. Oleh karena itu tim KKN-T 05 Umsida mengadakan sosialisasi yang dikemas dalam seminar ini kepada orang tua di Dusun Kedurus agar mereka mau memberikan pendidikan sex kepada anak mereka. Dan menggangap hal tersebut bukan suatu hal yang tabu bila diobrolkan.Â
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000- an, telah tumbuh dalam era digital yang mempengaruhi cara mereka berinteraksi dan mendapatkan informasi. Mereka terpapar dengan konten seksual yang mudah diakses melalui internet dan media sosial. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan seksual yang tepat dan seimbang guna memberikan pemahaman yang benar dan melindungi mereka dari pergaulan bebas yang berpotensi merugikan.Â
Seminar ini menghadirkan langsung pemateri yang ahli dalam bidangnya, Ibu Paramitha Amelia, S.ST., M.Keb, salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Diikuti kurang lebih 90 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PRA Ranting Kedurus dan ibu-ibu PKK Dusun Kedurus. Acara ini juga didatangi oleh Ibu Nur Maslikhatun Nisak selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-T Kelompok 5 Kedurus. Di sana membahas berbagai aspek yang relevan, termasuk peran pendidikan seksual dalam mencegah pergaulan bebas, strategi komunikasi yang efektif dengan generasi Z, dan pentingnya membangun hubungan yang terbuka dan jujur dengan anak-anak.Â
Ibu Mita menekankan perlunya memperkuat pendidikan seksual dalam sistem pendidikan dan dalam keluarga. Beliau menjelaskan bagaimana komunikasi yang komprehensif dan berbasis fakta dapat memberikan pemahaman yang seimbang tentang hubungan sehat, persetujuan, kontrasepsi, dan perlindungan diri.Â
Selain itu, seminar ini menyajikan studi kasus dan penelitian yang menyoroti dampak positif dari pendidikan seksual yang diberikan secara tepat. Para peserta diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan dan peluang dalam menyampaikan pendidikan seksual yang efektif pada anak-anak mereka.Â
Peserta seminar, yang terdiri dari orang tua, pendidik, dan profesional yang terlibat dalam pengasuhan dan pembimbingan anak, merasa seminar ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya pendidikan seksual yang komprehensif. Mereka juga mendapatkan wawasan tentang bagaimana melibatkan generasi Z secara efektif dan membantu mereka dalam membangun kesadaran tentang perlindungan diri dan hubungan yang sehat. Â Ibu-ibu juga terlihat sangat antusias untuk bertanya kepada pemateri.
Sebagai langkah lanjutan, orang tua didorong untuk menerapkan pendekatan yang holistik dalam memberikan pendidikan seksual kepada anak. Mereka diminta untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, keluarga, dan komunitas untuk memastikan bahwa informasi yang akurat dan mendukung diberikan kepada anak-anak.Â
Dalam kesimpulannya, seminar tentang pentingnya pendidikan seksual untuk anak sebagai langkah pencegahan pergaulan bebas pada generasi Z menggaris bawahi urgensi untuk memberikan pendidikan seksual yang tepat dan seimbang. Dengan pendekatan yang holistik dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak, dapat melindungi dan membimbing anak-anak generasi Z dalam membangun hubungan yang sehat, menghormati diri sendiri, serta menjaga kesejahteraan mereka di era digital yang kompleks ini.Â
Tidak hanya dilihat dari segi kesehatan, dalam segi agama pun para orang tua harus menjelaskannya agar si anak dapat mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi baik dari segi kesehatan dan dari segi agama. Yang mana di harapkan mereka dalam menalar apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan bagian mana saja yang tergolong area pribadi yang tentu saja tidak boleh di sentuh orang lain.Â
Melihat perkembangan zaman sekarang yang serba digital dan bebas, tentu berdampak positif dan negatif untuk perkembangan anak tak terkecuali pada pendidikan sex yang mereka dapat dari orang terdekat mereka apalagi kalau bukan orang tua. Mengapa dikatakan bahwa anak-anak harus mendapatkan pendidikan sex pertama dari orang tua. Karena dengan berkembangnya teknologi di takutkan mereka mendapat informasi yang salah, baik itu dari internet atau dari teman teman mereka. Yang mana ditakutkan mereka mendapatkan informasi yang tidak tepat dan terjerumus ke dalam pergaulan bebas.Â
Diharapkan dengan adanya seminar ini para orang tua lebih terbuka wawasannya untuk lebih dekat dengan anak dan terus memantau pertumbuhan anak.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H