Mohon tunggu...
Kkn Kebonsari1
Kkn Kebonsari1 Mohon Tunggu... Lainnya - KELOMPOK 1 KKN KEC. SUMBERSUKO DESA KEBONSARI

KKN desa kebonsari 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN IAI Syarifuddin Menemukan UMKM Karung Bekas Terbesar di Lumajang

17 November 2023   13:24 Diperbarui: 17 November 2023   15:42 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kebonsari dibagi menjadi 3 dusun yaitu dusun Sari Rejo Satu, Sari Rejo Dua, dan Curah Jeru. 4 mahasiswa KKN di desa Kebonsari berkeliling dusun Sari Rejo Dua untuk berjalan-jalan, tidak jauh dari tempat kami ada  ibu-ibu menekuni beberapa karung untuk dipilah. Jadi kami memutuskan untuk bergabung dengan ibu-ibu tersebut, ternyata disana adalah sebuah gudang karung bekas yang ada di desa Kebonsari. (17/11/2023)

Usaha karung bekas tidak banyak dijumpai di kabupaten lumajang, salah satu UMKM karung bekas terbesar yang ada di Lumajang yaitu karung bekas bapak Suprianto yang berada di desa Kebonsari. Bapak Suprianto menjelaskan bahwa sudah dari tahun 2015 menekuni usaha karung bekas ini.

Berawal dari 2 pekerja dan dilakukan di rumah, usaha karung beras ini semakin sukses sehingga mempunyai 3 gudang dan 10 pekerja. 1 gudang utama, 1 gudang tempat untuk memilah-milah karung dan 1 gudang untuk menjahit. Setiap gudang mempunyai bagiannya masing-masing, mulai dari membedakan karung yang bagus sampai karung yang berlubang dan berbahan tipis. 

Karung yang dikirim dari Surabaya dan Pasuruan datang setiap 1 Minggu 2 kali. Karung yang dikirim mulai dari karung beras, karung padi, karung kopi hingga karung pokphand. Harga setiap karungnya berbeda-beda mulai dari harga Rp. 1.500 sampai Rp. 2000, karung ini diproduksi ke Senduro dan beberapa kota terdekat.

Salah satu pekerja yaitu Ibu Is menjelaskan bahwa usaha ini berawal dari usulan teman bapak Supriono kepada bapak Suprianto untuk menekuni usaha karung bekas ini, Oleh karena itu bapak suprianto menerima usulan dari temannya dan mulai menekuni usaha ini sampai sekarang. Ibu Is juga mengatakan bahwa bapak Suprianto melarang pegawainya untuk membuang barang bekas apapun, sehingga barang bekas tersebut dijadikan beberapa perabotan yang ada di gudang karung bekas Bapak Supriyanto.

-Merdea Sumanti-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun