Desa Kebak, Kecamatan Jumantono, Karanganyar terletak di daerah dataran tinggi dan memiliki tanah subur sehingga mudah untuk menanam berbagai jenis tanaman baik sayuran atau pohon buah. Bahkan pada setiap pekarangan rumah warga pasti memiliki banyak tanaman untuk dimanfaatkan sehari-hari.Â
Termasuk pohon jati yang mudah ditemui di Desa Kebak belum banyak dimanfaatkan selain kayunya, melihat potensi tersebut Mahasiswa KKN UNS Kelompok 89 berinisiatif mengadakan Pelatihan Kerajinan Ecoprint untuk Memberdayakan Wanita Desa Kebak terutama Ibu-ibu PKK Desa Kebak.
Ecoprint adalah teknik mewarnai dan mentransfer warna serta bentuk dari bagian tanaman ke kain atau bahan tekstil. Teknik Ecoprint dapat dilakukan dengan steam (kukus) dan pounding (kukus).Â
Proses pembuatan ecoprint dengan teknik steam (kukus) dilakukan dengan cara: 1) merendam kain dengan tawas dan soda abu 2) membentangkan kain dan tempelkan daun-daunan dengan posisi tulang daun di bawah 3) menggulung kain dengan plastik 4) ikat dengan tali 5) mengukus selama 2-3 jam. Secara ringkas proses ecoprint terdiri dari scouring (pencucian), mordanting, menyusun daun, dan pengukusan. Daun yang digunakan untuk ecoprint dapat ditemukan di lingkungan sekitar rumah seperti daun jati, daun sukun, daun jambu, daun kakao, bunga kenikir, bunga sepatu, dan pewarna alami lainnya.Â
Sedangkan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami yaitu kulit pohon soga tingi, secang, akar mengkudu, dan lain lain. Warna-warna alami tersebut menciptakan motif yang indah dan unik sehingga tidak dapat diduplikat.
Sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan ecoprint dilaksanakan di Gedung Serbaguna Balai Desa Kebak pada tanggal 18 Februari 2023 pukul 13.00-16.00 dengan peserta sejumlah 45 orang. Melalui kegiatan ini diharapkan Ibu-ibu PKK Desa Kebak memiliki keterampilan pembuatan ecoprint untuk pemakaian pribadi dan dapat dikembangkan sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ibu-ibu rumah tangga dapat memanfaatkan waktu luang di rumah untuk berkreasi ecoprint sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Pelatihan Ecoprint dipandu oleh salah satu mahasiswa KKN UNS Kelompok 89, Amabel Nola Mahasiswa Pengelolaan Hutan yang memiliki pengalaman dalam workshop ecoprint. Kain yang digunakan merupakan kain blacu yang sudah berbentuk tote bag agar lebih praktis dan dapat langsung digunakan. Sebelumnya tote bag sudah diberi warna alami tingi dan secang untuk menghasilkan warna kuning dan merah jambu yang cantik oleh mahasiswa KKN UNS Kelompok 89. Pada pelatihan tersebut menggunakan teknik steam karena lebih mudah yang terjangkau. Totebag hasil ecoprint dibawa pulang masing-masing oleh Ibu-ibu peserta pelatihan sebagai buah tangan.
Menurut Ketua Tim Penggerak PKK, Sri Haryanti, kegiatan pelatihan ini merupakan momentum yang baik untuk dapat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi Ibu-ibu PKK Desa Kebak didukung dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar rumah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H