Mohon tunggu...
KKN 213Kayuputih
KKN 213Kayuputih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Kelompok KKN 213 Kayuputih Kabupaten Situbondo Unviersitas Jember 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Kegiatan Stunting dengan Tema "KITA BESTI (Kelas Ibu dan Balita Bebas Stunting)" di Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo

30 Juli 2024   23:21 Diperbarui: 30 Juli 2024   23:32 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar KKN Kelompok 213 Kayu Putih Sosialisasi "KITA BESTI"

Mahasiswa KKN Kelompok 213 Universitas Jember melaksanakan sosialisasi pencegahan dan cara mengatasi stunting pada hari Rabu (24/07). Sasaran dari kegiatan tersebut yaitu remaja, ibu hamil, dan ibu dengan balita dalam masa pertumbuhan. Kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan dapat mengurangi angka stunting di Desa Kayu Putih. Mengingat stunting merupakan permasalahan yang menjadi perhatian pemerintah daerah saat ini.

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menyebabkan anak-anak memiliki tinggi badan yang kurang dari standar usianya. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi fisik tetapi juga perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang anak. Pencegahan dan penanganan stunting penting dilakukan sejak dini terutama bagi remaja, ibu hamil, dan balita. Remaja putri yang sehat akan lebih siap menghadapi kehamilan dan mengurangi risiko stunting pada janin. Ibu hamil yang mendapatkan asupan gizi cukup dapat mendukung perkembangan janin yang optimal. Sementara itu, balita yang terkena stunting membutuhkan intervensi gizi yang tepat agar pertumbuhannya tidak terganggu. Upaya ini penting untuk memastikan generasi mendatang memiliki kualitas hidup yang baik dan produktif.

Program KITA BESTI atau Kelas Ibu dan Balita bebas stunting yang di usung oleh kelompok KKN 213 adalah langkah nyata dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting dan bagaimana cara melakukannya. Dalam kegiatan ini, kelompok KKN 213 mengundang pemateri dari puskesmas pembantu Desa Kayu Putih. Materi yang disampaikan oleh Bidan Rini mencakup penjelasan mengenai stunting, gejalanya, bagaimana bentuk stunting yang dapat dikenali, serta inovasi tanaman kelor sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi stunting. Gejala stunting antara lain adalah tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan teman sebayanya, berat badan rendah, dan perkembangan kognitif yang tertinggal.

Selain itu, peserta juga mendapatkan informasi tentang pentingnya porsi makan yang tepat untuk mencegah dan mengatasi stunting. Porsi makan yang seimbang harus mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup. Program KITA BESTI juga menyediakan panduan menu sehari-hari yang mudah diterapkan oleh keluarga. Melalui pemaparan ini, diharapkan para remaja, ibu-ibu, ibu dengan balita serta keluarga dapat memahami pentingnya gizi yang cukup dan seimbang untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Salah satu inovasi dalam pencegahan stunting yang menjadi serangkaian program KITA BESTI adalah pemanfaatan tanaman kelor (Moringa oleifera). Tanaman kelor dipilih oleh Kelompok 213 sebagai inovasi dalam pencegahan dan penangangan stunting karena bernilai ekonomis dan kaya akan nutrisi. Tanaman kelor mengandung banyak nutrisi termasuk vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi yang sangat bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi stunting. Daun kelor dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan, salah satunya adalah puding kelor. Puding kelor tidak hanya lezat tetapi juga bergizi tinggi sehingga bisa menjadi alternatif makanan sehat untuk anak-anak. Khasiat daun kelor dalam meningkatkan status gizi anak menjadikannya solusi efektif dalam program pencegahan stunting. Pada sosialisasi program KITA BESTI juga mengadakan demo memasak puding kelor yang dikemas dalam bentuk video. Selain itu, dalam sosialisasi tersebut juga membagikan puding kelor kepada para audiens yaitu remaja, ibu hamil, dan ibu dengan balita.

Kelompok KKN 213 dan Desa Kayu Putih dengan adanya sosialisasi tersebut telah mengambil langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting dengan menanam tanaman kelor. Program ini melibatkan masyarakat desa dalam menanam dan merawat tanaman kelor di pekarangan rumah masing-masing. Tujuan dari penanaman ini adalah menyediakan sumber makanan bergizi yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat desa. Dengan menanam kelor, keluarga dapat memanfaatkan daun kelor segar dalam berbagai olahan makanan sehari-hari, termasuk dalam pembuatan puding kelor. Upaya ini tidak hanya membantu meningkatkan status gizi anak-anak di Desa Kayu Putih tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka. Pencegahan dan penanganan stunting memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat. Program sosialisasi seperti KITA BESTI dan inovasi pangan lokal seperti puding kelor merupakan langkah-langkah efektif dalam memerangi stunting. Penanaman tanaman kelor di desa-desa juga menunjukkan bahwa solusi untuk masalah gizi dapat dimulai dari tingkat komunitas dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Selain itu, diperlukan kerjasama dengan berbagai lembaga untuk menyediakan edukasi berkelanjutan, pendampingan gizi, serta fasilitas kesehatan yang memadai.

Dengan kesadaran dan tindakan nyata, kita dapat memastikan bahwa setiap anak tumbuh sehat dan cerdas, bebas dari ancaman stunting. Penting bagi seluruh pihak untuk terus berinovasi dan berkomitmen dalam menjalankan program-program yang mendukung peningkatan gizi masyarakat, khususnya bagi mereka yang rentan seperti remaja, ibu hamil, dan balita. Melalui langkah-langkah konkrit dan berkelanjutan, masa depan generasi mendatang dapat terjamin dengan baik.

Daftar Pustaka

Suhardjo, H., et al. (2018). "Upaya Pencegahan Stunting Melalui Pendidikan Gizi dan Peningkatan Konsumsi Pangan Bergizi." Jurnal Gizi dan Pangan, 13(1), 1-8.

Riyadi, H., & Mardiyati, A. (2020). "Peran Pendidikan Gizi dalam Pencegahan Stunting di Indonesia." Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 157-165.

Wijayanti, W., & Suyanto, A. (2019). "Efektivitas Sosialisasi dan Edukasi Stunting di Kalangan Ibu Hamil dan Menyusui." Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(3), 45-53.

Hartono, T., et al. (2017). "Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Pencegahan Stunting pada Balita." Jurnal Gizi Indonesia, 6(2), 123-130.

Fitriani, N., & Rahmawati, L. (2021). "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penanaman Tanaman Kelor dalam Upaya Pencegahan Stunting." Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 23-35.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun