KARYO MULYO SARI, PEKAITAN-Â Mahasiwa Universitas Riau (UNRI) yang tergabung dalam kelompok kuliah kerja nyata (KUKERTA) telah melakukan suatu inovasi di Desa Karyo mulyo sari, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir.Salah satu inovasi yang telah diimplementasikan adalah mendaur ulang sampah plastik menjadi ecobrick.
Desa Karyo mulyo sari dikenal sebagai kampung pancasila yang sangat memperhatikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat yang akhir-akhir ini semakin tergerus oleh kemajuan zaman. Selain itu, Desa Karyo mulyo sari juga telah dijadikan menjadi kepenghuluan(desa) sebagai sebagai sasaran kampung Siaga Bencana (KSB) mengingat wilayah itu kerap terjadi musibah banjir pada tahun-tahun yang lalu.Â
Terjadinya banjir disebabkan oleh adanya ketidaksdaran sebagaian masyarakat terhadap pembuangan sampah,yang mana masyarakat masih sering sekali membuang sampah dengan sembarangan dan tidak sesuai dengan jenisnya. Melalui program ini,mahasiswa KUKERTA UNRI berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya nya sampah melalui sosialisasi lingkungan hidup dan konsevasi,dan memberikan pengetahuan bahwa sampah juga bisa dimanfaatkan lewat inovasi sampah yang didaur ulang menjadi ecobrick.
Ecobrick merupakan sebuah inovasi yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bangunan yang dapat digunakan untuk membangun rumah, jalan, dan struktur lainnya. Proses pembuatan ecobrick melibatkan pengisian botol plastik dengan sampah plastik yang telah dihancurkan, kemudian diisi dengan bahan pengisi seperti tanah atau pasir. Setelah itu, botol plastik tersebut diisi dengan air dan ditekan hingga botol plastik tersebut menjadi keras dan tidak dapat dibuka lagi. Dalam hal ini mahasiwa KUKERTA UNRI membuat sebuah inovasi terkait sampah plastik dan menggolongkan sampah organik dan sampah anorganik.
Dalam era modern ini, masalah sampah plastik telah menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Banyaknya penggunaan plastik yang tidak terkontrol telah menyebabkan polusi laut, tanah, dan udara, serta mengancam kehidupan bermacam-macam spesies. Namun, ada harapan baru dalam bentuk daur ulang sampah plastik menjadi ecobrick.
Penerapan proses daur ulang sampah ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa sampah,tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan kesadaran  warga desa Karyo mulyo sari akan potensi yang ditimbulkan dari sampah.Selain itu,dengan adanya penerapan ini,warga juga mendapatkan pengetahuan bahwa sampah juga bisa dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan lewat proses ecobrick tadi.
Ketua Kukerta Unri Karyo mulyo sari , Rio Nanda Saputra mengatakan kepada seluruh warga yang mengikuti sosialisasi lingkungan hidup dan konservasi, untuk berperan aktif dalam menjaga pelestarian lingkungan sekitar kepenghuluan Karyo mulyo sari. Selanjutnya ia menambahkan bahwa bahaya nya sampah plastik jika dibuang sembarangan.
Selanjutnya penyampaian materi yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa Kukerta Unri Karyo mulyo sari Syed Fajar YusFerry, ia menyampaikan dampak positif dan negatif yang diberikan oleh sampah serta menyampaikan pengelolaan sampah menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
Lalu beliau menambahkan materi tentang berapa lama sampah terurai ketika dibuang sembarangan, diakhir penyampaian materi beliau memiliki harapan untuk warga kepenghuluan untuk selalu menjaga kebersihan dikepenghuluan Karyo mulyo sari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI