Mohon tunggu...
KKN KelurahanKaranganyar
KKN KelurahanKaranganyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berita Seputar Pasuruan Kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kisah Inspiratif Kopi Mengkudu Arabian yang Mengubah Limbah Menjadi Berkah

28 Agustus 2023   17:34 Diperbarui: 28 Agustus 2023   17:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasuruan, 12 Agustus 2023 - Sebuah kisah inspiratif tentang produksi rumahan kopi mengkudu Arabian di Kelurahan Karanganyar, Pasuruan, tengah menjadi sorotan di berbagai penjuru Indonesia. Cerita ini melibatkan seorang ibu rumah tangga bernama Bu Triani yang tanpa disengaja menghasilkan inovasi kopi unik dengan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Semua dimulai saat Bu Triani mendambakan buah mengkudu, yang akhirnya dibelikan oleh mertuanya dalam jumlah besar. Namun, keberlimpahan buah mengkudu ini justru menciptakan bau yang tidak menyenangkan dan mengganggu tetangga. Suaminya, tanpa disengaja, membiarkan buah-buah tersebut hingga berubah warna menjadi kuning.

Dokpri
Dokpri

Dari sinilah muncul ide untuk mengolah buah mengkudu kuning ini menjadi kopi. Setelah melalui serangkaian uji coba dan pelatihan yang diawasi oleh instansi terkait, akhirnya ditemukan formula kopi mengkudu yang tepat. Proses pengembangan ini dimulai sejak tahun 2012, melibatkan penggunaan berbagai rempah-rempah seperti buah mengkudu limbah, jahe super, kayu manis, cengkeh, cabe Arab, dan rempah-rempah lainnya.

Proses produksi kopi mengkudu Arabian ini melibatkan tahap pengeringan buah mengkudu yang memakan waktu yang cukup lama. Setelah pengeringan, dilakukan proses penyangraian dan pelembutan rempah-rempah hingga menjadi bubuk halus. Buah mengkudu diperoleh dari pemasok limbah buah mengkudu daerah setempat.

Hasilnya, kopi mengkudu Arabian ini telah meraih popularitas di berbagai daerah, termasuk Malang, Surabaya, dan Kalimantan. Dengan harga jual 20.000 rupiah per 80 gram, produk ini telah mendapatkan tanggapan positif dari konsumen. 

Namun, Bu Triani, yang kini menjalankan bisnis ini bersama suaminya, mengakui tantangan dalam menghadapi permintaan yang tinggi. Oleh karena itu, ia meminta konsumen untuk melakukan pemesanan "pre-order" seminggu sebelumnya.

Dokpri
Dokpri

Kisah inspiratif ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan inovasi dapat memunculkan produk yang memiliki manfaat kesehatan signifikan. Selain itu, keikutsertaan produk ini dalam pameran UMKM turut menjadikannya salah satu produk unggulan dalam pasar lokal. Bu Triani membuktikan bahwa meskipun dimulai dari hal yang tak terduga, produk kopi mengkudu Arabian mampu menginspirasi dan membantu kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun