KKN merupakan kegiatan kuliah kerja nyata, dimana para mahasiswa  wajib menempuh kegiatan tersebut pada pertengahan semester akhir. Mahasiswa sebagai calon sarjana diharapkan dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya untuk menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang mereka peroleh guna  membantu dalam pelaksanakan pembangunan dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya  mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat serta dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademik.
Mahasiswa Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dari 13 Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember, Tahun 2022 menjalankan program kewirausahaan berbasis TIK di Dusun Darungan Desa Sruni, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.
Pada kesempatan kali ini, Kelompok KKN Kolaboratif 74 ingin memperkenalkan salah satu produksi UMKM dari Dusun Darungan yaitu kerupuk opak yang berbahan dasar dari singkong.
Mahasiswa memulai survey dimulai dari Dusun Darungan yang didampingi oleh ibu Kepala Dusun, beliau menyatakan bahwa terdapat banyak potensi UMKM desa yang belum mendapat cukup perhatian untuk perluasan distribusi produk. Oleh karena itu, Kelompok KKN 74 diarahkan untuk menemui salah satu pendiri UMKM  yaitu Mbah Rupiah dan satu kerabat yang membantu  yang telah mewarisi usaha pengolahan opak singkong yang sudah turun temurun hingga saat ini.
Desa Sruni merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Memiliki luas wilayah kurang lebih 719,50 Ha, terdiri dari 4 dusun yaitu dusun: Krajan, Karang Kokap, Leces, Darungan. Setiap dusun tersebut memiliki banyak potensi UMKM yang tersebar, salah satunya Dusun Darungan.
Mahasiswa KKN Kelompok 74 mewawancarai kedua wanita tersebut. Kami mendapatkan pengalaman serta ilmu dalam pengolahan opak singkong tersebut. Beliau mengatakan usaha opak ini sangat menguntungkan, karena dapat membantu perekonomian saat terdampak covid di awal tahun 2020. Â Mbah rupiah menyatakan bahwa "Dalam mencari rezeki dapat melalui berbagai cara, salah satunya adalah berbisnis, namun dalam prosesnya dibutuhkan fokus, sabar, dan juga tekun dalam seluruh proses yang dijalani.
Usaha opak singkong laris terjual di pasaran, namun proses produksi yang masih dilakukan secara manual membuat produk yang di hasilkan sangat terbatas, selain itu kurangnya perhatian sehingga distribusi produk tidak menyebar dengan luas. Output yang di hasilkan dari program ini adalah produksi opak singkong di Dusun Darungan Desa Sruni, diharapkan dapat dipasarkan hingga keluar desa guna meningkatkan ekonomi dan kemandirian  warga sehingga mampu memberikan dampak positif bagi sekitar wilayah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H