Mohon tunggu...
KKNK 151 GLAGAHWERO
KKNK 151 GLAGAHWERO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Desa Maju (Makmur, Sejahtera dan Terpadu)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Kolaboratif#2 Kelompok 151: Gerakan Menuju Hidup Sehat dan Peduli Lingkungan di SDN Glagahwero 01

20 Agustus 2023   12:00 Diperbarui: 20 Agustus 2023   12:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Rabu 16/08 KKN Kolaboratif#2 Kelompok 151 telah melaksanakan salah satu program kerja di SDN Glagahwero 01 yaitu penyuluhan PHBS di sekolah, pengelolaan sampah dan penanaman pohon. PHBS singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, merupakan gerakan yang dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta lingkungan sekitar. Program PHBS yaitu memberikan penyuluhan berupa penjelasan secara detail bagaimana cara untuk melakukan hidup sehat. 

Indikator dalam PHBS antara lain:

a.     Cuci tangan dengan benar

b.     Pola makan yang sehat

c.     Minum air bersih

d.     Kebersihan lingkungan

e.     Pengendalian penyakit menular

f.      Aktivitas fisik

g.     Kebersihan toilet

h.     Pengelolaan sampah

Indikator PHBS yang mahasiswa KKN sosialisasikan adalah cuci tangan dengan benar dan pengelolaan sampah. Diharapkan hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar di lingkungan sekolah. Dengan slogan "anak indonesia sehat,cerdas dan bahagia". Selain, program sosialisasi juga diadakan lomba mencuci tangan yang benar. Lomba ini dinilai dari kelengkapan langkah yang dilakukan yaitu 6 langkah selama 60 detik dengan sabun. Siswa-siswa SDN Glagahwero kelas 5A dan 5B sangat antusiasme dengan lomba tersebut. 

Kemudian, sosialisasi yang dilakukan tentang pengelolaan sampah. Salah satu pengelolaan sampah yang efektif yaitu pembuatan ecobrick. Ecobrick berasal dari dua kata, yaitu "ecology" dan "brick". Di mana ekologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya), sedangkan "brick" berarti bata, batu, batu merah/tembok, apabila digabungkan menjadi "ecobrick" yang dapat diartikan bata ramah lingkungan. Ecobrick merupakan inovasi yg dikembangkan sbg solusi pengolahan sampah plastik. Inovasi pembuatan ecobrick pertama kali dilakukan oleh seniman Kanada Russell Maierr. Ecobrick adalah cara pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas yang di dalamnya telah diisi berbagai sampah plastik hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Berat ecobrick adalah 1/3 dari berat botol yang berisi air, misal botol 600 ml maka berat ecobrick harus minimal 200 gram. Tujuan dari Ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna. 

Dokpri
Dokpri

Contoh pemanfaatan pembuatan ecobrick adalah untuk pembuatan meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya. Membuat ecobrick tidaklah sulit, cukup dengan sampah plastik, gunting, batang kayu sebagai pemadat dan media botol plastik sebagai wadah. Botol plastik itu sendiri bisa dengan ukuran beragam dan warna yang bervariasi, yang perlu dilakukan adalah menyamakan ukuran dan botol plastik tersebut agar pengaplikasian ecobrick dapat bernilai, tak hanya sederhana tapi bernilai estetika. Ecobrick itu sendiri hanya bisa diisi dengan sampah anorganik. Sampah plastik tersebut digunting menjadi lebih kecil agar mudah dimasukkan kedalam mulut botol hingga terisi penuh, kemudian botol tersebut ditekan menggunakan pemadat kayu hingga botol tersebut keras, padat dan terisi penuh dengan plastik. Ini bertujuan agar produk ecobrick tidak mudah penyok.

Selain PHBS dan pengelolaan sampah, untuk melestarikan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan mulai melakukan penanaman pohon. Kali ini tanaman yang ditanam yaitu bibit cabe, diharapkan tanaman tersebut akan bermanfaat bagi warga sekolah dan lingkungan hidup sekitar. Kami juga memberikan pengalaman dan pengetahuan terkait bagaimana menanam pohon dan apabila cabe tersebut sudah besar dan matang dapat diambil. Serta mengenalkan pupuk organik dari kotoran kambing dan limbah jamur (baglog) yang tidak membahayakan mereka. Gagasan dari KKN Kolaboratif#2 151 Desa Glagahwero yaitu memanfaatkan kotoran kambing dan limbah jamur (baglog) menjadi pupuk organik padat. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Media Sosial

Youtube : KKN KOLABORATIF 151 GLAGAHWERO

Instagram : exploreglagahwero

Tiktok : exploreglagahwero

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun