Mohon tunggu...
KKNK 151 GLAGAHWERO
KKNK 151 GLAGAHWERO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Desa Maju (Makmur, Sejahtera dan Terpadu)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Kolaboratif#2 Kelompok 151: Pemaksimalan Potensi Desa Glagahwero dengan Pembuatan Pupuk Organik

7 Agustus 2023   20:07 Diperbarui: 7 Agustus 2023   20:18 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Kotoran Hewan Kambing/Dokpri

Tiga minggu telah berlalu, beberapa agenda sudah terlaksana dengan baik. Pada minggu ke 3 melaksanakan pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan dan limbah jamur (baglog). 

Potensi pada sektor peternakan yaitu masyarakat di Desa Glagahwero mendirikan peternakan kambing yang dikelola oleh 3 orang. Bapak Abdur Rohim atau yang akrab dipanggil pak Doyok selaku pendiri peternakan kambing (Doyok Farm) mengatakan usaha peternakan telah berdiri selama 7 tahun dan memiliki luas lahan mencapai Ha dimana terdapat 1500 kambing. 

Namun, jumlah kambing telah berkurang dikarenakan perayaan hari raya kurban dimana tersisa 200 ekor. Peternakan Pak Doyok mampu menjual sebanyak 1300 ekor pada hari raya kurban. Pakan yang diberikan adalah campuran dari rumput, bekatul, dan juga jagung giling yang diolah sendiri. 

Kotoran kambing Doyok Farm belum pernah diolah sendiri, namun sering dimanfaatkan oleh orang lain menjadi pupuk. Kotoran diambil oleh petani yang memiliki usaha perkebunan jeruk dan apel yang berada di Malang. 

Potensi pada sektor pertanian, antara lain memiliki pertanian jamur yang menjadi salah satu mata pencaharian dari penduduk Desa Glagahwero khususnya di Dusun Karangasem. Komoditas jamur yang ditanam adalah jamur merang. Jamur tersebut diperjualbelikan ke luar desa secara mentah atau tidak diolah menjadi produk pangan oleh masyarakat.

 Salah satu warga yang membudidayakan jamur merang adalah Pak Ali selama 12 tahun. Alasan membudidayakan jamur merang karena mudah dalam perawatan dan memiliki jangka waktu yang singkat antara penanaman hingga panen. 

Media penanaman jamur merang berupa baglog yang terbuat dari serbuk kayu, dedak, kapur, serta gula. Media yang telah digunakan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. 

Namun, di Desa Glagahwero belum memanfaatkan bahan tersebut untuk digunakan sebagai pupuk organik. Oleh karena itu, dari KKN Kolaboratif #2 ini mengupayakan untuk memanfaatkan limbah tersebut dijadikan sebagai pupuk organik. 

Gambar 2 Baglog Jamur/Dokpri
Gambar 2 Baglog Jamur/Dokpri

Cara pembuatan pupuk organik:

Alat : 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun