Jember (Senin, 8 Agustus 2022) – Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Jember menggerakkan seluruh mahasiswa dengan 13 Perguruan Tinggi. Mahasiswa KKN Kolaboratif 141 menggali potensi lokal yang dimiliki oleh Desa Kramat Sukoharjo sebagai objek Desa KKN mereka. Salah satu yang menjadi ikon adalah kopi dengan cita rasa khas. Namun, disamping berbagai keunggulan yang dimiliki masih ditemukan polemik yang hingga kini masih dirasakan.
Pernyataan dari salah satu pemilik UMKM Kopi yang kami temui, Bapak Korib mengungkapkan bahwa ada beberapa kendala yang ditemui seperti kesulitan mendapatkan legalitas seperti PIRT atau Perizinan Industri Rumah Tangga, padahal semua prosedur yang ada sudah dilengkapi. Padahal PIRT memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kopi lokal yang tidak hanya dijual dengan lingkup kecil saja, namun ke skala yang lebih besar.
Pak Korib juga menambahkan ada kendala lain dalam kopi, “Kami juga terkendala saat promosi seperti kemasannya bahkan pembeli hanya dijual kepada langganan saja, tidak dapat dijual ke marketplace seperti itu,”. Hal ini tentu menjadi tantangan sendiri bagi UMKM Desa Kramat Sukoharjo.
Berkaca pada permasalahan UMKM inilah yang membuat mahasiswa KKN Kolaboratif 141 ingin membuat terobosan baru. Ada beberapa hal yang ingin dilakukan yaitu memulai dengan pembuatan packaging yang nantinya akan digunakan dengan design yang lebih modern agar memikat hati pembeli.
Selain itu, kami juga mengupayakan legalitas atau PIRT yang masih terkendala dalam prosesnya. Dengan berbagai upaya tersebut, harapannya dapat memajukan potensi kopi lokal yang dapat berkiprah ke lingkup yang lebih luas dan dapat bersaing dengan produk lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H