Mohon tunggu...
Kknjemah
Kknjemah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa kkn Unpad

Kami merupakan mahasiswa unpad yang sedang melaksanakan kkn dengan topik "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Kearifan Lokal Dalam Mendukung Komunikasi Wisata."

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masjid Al Kamil dan Menara Kujang Sapasang, Permata Sumedang di Tepian Waduk

26 Juli 2024   20:51 Diperbarui: 26 Juli 2024   21:12 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan kujang sapasang, dan struktur jembatan penghubung (Sumber : Dokumen pribadi)

Pemandangan kujang sapasang, dan struktur jembatan penghubung (Sumber : Dokumen pribadi)
Pemandangan kujang sapasang, dan struktur jembatan penghubung (Sumber : Dokumen pribadi)

Secara filosofis, Kujang Sapasang mengandung makna sebuah keharmonisan yang terkandung dalam sifat budaya Jawa Barat seperti layaknya sebuah keluarga atau Cradle of Civilization sebagai sebuah tempat secara berkelanjutan dari suatu peradaban.

Berdasarkan bentuknya, Menara Kujang Sapasang mengacu pada sejenis kujang yang bernama Kujang Ciung, yang memiliki filosofinya tersendiri dengan lubangnya yang berjumlah sembilan. Kujang dengan lubang sembilan menggambarkan awal mula sebuah kelahiran manusia hingga mencapai titik dimana manusia tersebut mendapat sebuah kebijaksanaan dalam hal pemikiran, lubang sembilan itu sebagai puncak dari proses berpikirnya.

Diantara kedua destinasi wisata religi Masjid Al-Kamil dan Menara Kujang Sapasang, terdapat suatu penghubung yaitu adanya keberadaan jembatan baja yang ikonik sehingga dapat menghubungkan antara filosofi agama dan budaya. Jembatan ini juga memiliki filosofinya tersendiri yaitu sebagai simbol dari teknologi penghubung yang tercipta di antara keduanya. Sehingga perpaduan Kujang Sapasang dan Masjid Al-Kamil sendiri memiliki tiga filosofi yang berupa perpaduan antara kekayaan spiritual agama, keagungan budaya Sunda dan kecanggihan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun