Mohon tunggu...
Kknjemah
Kknjemah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa kkn Unpad

Kami merupakan mahasiswa unpad yang sedang melaksanakan kkn dengan topik "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Kearifan Lokal Dalam Mendukung Komunikasi Wisata."

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keripik Bongkot Pisang: Sang Masterpiece dari Desa Jemah yang Tersembunyi

26 Juli 2024   15:03 Diperbarui: 26 Juli 2024   15:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemasan Keripik Bongkot Pisang Dusun Bakom, Desa Jemah. (Sumber: Dokumen Pribadi)

Proses penjemuran pertama keripik bongkot pisang. (Sumber: Dokumen Pribadi) 
Proses penjemuran pertama keripik bongkot pisang. (Sumber: Dokumen Pribadi) 

Adonan dibentuk di atas cetakan plastik dan dikukus selama 5 menit. Selanjutnya, adonan dijemur dibawah sinar matahari menggunakan tampah bambu hingga setengah kering. Keripik setengah kering dipotong kecil berbentuk persegi panjang dan dijemur lagi di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Keripik akhirnya siap untuk digoreng, dan ditambahkan berbagai rasa.

Kemasan Keripik Bongkot Pisang Dusun Bakom, Desa Jemah. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Kemasan Keripik Bongkot Pisang Dusun Bakom, Desa Jemah. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Keripik bongkot pisang sangat cocok bagi penggemar kuliner yang ingin menikmati cita rasa camilan rumahan yang sesungguhnya. Keripik bongkot pisang Desa Jemah layak mendapat perhatian lebih karena keaslian dan kekhasannya. Setiap gigitannya tidak hanya memberikan kelezatan yang menggugah selera dengan harga yang terjangkau, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi lokal melalui karya ibu-ibu UPPKS. Menyantap keripik bonggol pisang lebih dari sekadar kenikmatan, tapi juga berbagi cerita dan membantu masyarakat. Rasakan cita rasa keripik bonggol pisang yang khas dan lezat dan jadilah bagian dari petualangan yang membawa keahlian masyarakat lokal ke garis terdepan dalam dunia kuliner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun