Di tengah keindahan Dusun Sabeulit yang terletak di Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang sebuah tradisi yang terus hidup yaitu produksi gula aren. Dikenal karena kehalusan, keunikan, dan ketahanan masa penyimpanan, gula aren dari dusun ini menjadi kebanggaan masyarakat sekitar.
Produksi gula aren di Dusun ini menjadi mata pencaharian tetap masyarakat sekitar Dusun Sabeulit. Salah satu produsen gula aren bernama Kiam telah aktif memulai produksinya sejak tahun 1999 di Dusun Sabeulit. Sebelum Waduk Jatigede dibangun, produksinya bisa mencapai nilai hingga 15 juta, yang membuatnya mampu menyekolahkan anak-anaknya.Â
Alasan Kiam menjadi produsen gula aren karena dalam proses pembuatan gula aren banyak waktu yang bisa digunakan untuk mengerjakan pekerjaan lain yaitu beternak seperti yang disampaikan Kiam" Â buat gula aren sapi keurus, domba keurus" ujarnya
Proses produksi gula aren di Dusun Sabeulit dimulai dari pengambilan nira aren dengan menggunakan alat tradisional bernama lodong. Setiap pohon bambu yang diberi pijakan khusus memudahkan petani untuk menoreh nira, cairan manis yang menjadi bahan utama pembuatan gula aren. Nira sebelum dimasukan kedalam lodong disaring menggunakan alat tradisional berbahan ijuk untuk menghindari gangguan serangga dan memastikan kebersihan cairan.
Setelah nira dikumpulkan, proses selanjutnya adalah merebus cairan tersebut selama 1-2 jam menggunakan kayu bakar. Proses perebusan ini tidak hanya untuk mengentalkan nira, tetapi juga untuk menghilangkan kadar air hingga mencapai konsistensi yang tepat.Â
Ciri Khas dari gula aren yang dibuat Kiam di Dusun Sabeulit yaitu menggunakan parutan kelapa yang sudah dijemur supaya gula yang sudah jadi memiliki ketahanan yang cukup lama untuk disimpan. Selanjutnya, nira yang sudah mengental dituangkan ke dalam cetakan bambu yang khusus dibuat untuk pembuatan gula aren. Ucap Kiam "Cetakan dari bambu, hasil dari bambu lebih mudah dilepas dari wadahnya, beda kalau kayu bakal rapet" ujarnya.
Gula aren yang dihasilkan di Dusun Sabeulit memiliki keunggulan dari segi kualitas dan keberlanjutan. Proses pembuatan yang menggunakan bahan-bahan alami, seperti kayu bakar dan larutan kelapa, tidak hanya menjaga keaslian rasa gula aren, tetapi juga memperkuat nilai ekologis dalam produksi lokal.
Untuk pengemasan, penduduk setempat menggunakan daun kelapa atau daun pandan sebagai pengganti plastik. Selain membantu mengurangi limbah plastik, penggunaan daun ini juga memperkuat identitas lokal dalam setiap kemasan gula aren yang mereka produksi. Gula aren yang dikemas dengan daun kelapa tidak hanya terlihat lebih alami tetapi juga memiliki daya tahan yang lebih baik.
Produksi gula aren tidak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan bagi penduduk setempat, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan cara ini, Dusun Sabeulit tidak hanya menghidupkan tradisi, tetapi juga menyediakan produk berkualitas tinggi yang membanggakan.