Universitas Negeri Malang pada tahun 2021 kembali mengirimkan kelompok mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Jedong. Desa jedong Merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Ada hal menarik yang perlu kita ketahui dari desa Jedong. Yakni, Kemajemukan warganya yang dapat guyub rukun dan hidup berdampingan serta keberagaman budaya yang ada. Tingginya rasa toleransi yang dijunjung di antara warga desa jedong merupakan nilai positif yang perlu kita ataupun desa lain teladani.
Kemajemukan warganya dapat kita ketahui melalui beragam agama yang dipeluk oleh warga desa jedong. Di desa jedong ini ada yang memeluk agama islam, ada yang memeluk agama hindu dan ada yang memeluk agama nasrani. Semua hidup berdampingan dengan damai. Tak pernah terjadi konfik agama di desa ini.
"alhamdulillah sampai dengan saat ini, kehidupan masyarakat kami ini sangat toleransi sekali. Sehingga bisa hidup berdampingan. Ini menunjukan bahwa dimana ada kegiatan kemasyarakatan yang sifatnya bergotong royong, kerja bakti dan lain sebagainya tidak terpengaruh dengan adanya perbedaan. Inilah yang menjadi bukti bahwa adanya kerukunan yang luar biasa disini. Tentu membuat kami bangga dan bersyukur karena tidak pernah terjadi bentrok karena perbedaan keyakinan yang ada" Ucap bapak Bambang selaku penanggung jawab kepala desa Jedong.
HINDU
Nuansa agama hindu dapat kita rasakan saat pertama kali menginjakan kaki di desa ini. Terlihat banyak sekali rumah warga yang memiliki pagar pada gerbangnya dibangun menyerupai pura, menandakan bahwa pemilik rumah tersebut memeluk agama hindu. Selain itu di desa jedong juga terdapat satu pura besar, yaitu pura Ukirrahtau Luhur. Pura ini digunakan warga yang memeluk agama hindu melakukan sembahyang atau melakukan kegiatan pasraman.
ISLAM
Begitu pula dengan keberadaan agama islam, dapat kita lihat melalui banyaknya masjid ataupun mushala yang ada di desa jedong ini. Selain digunakan sebagai tempat ibadah salat berjamaah, bebeapa masjid atau mushala di desa jedog juga banyak yang menyediakan fasilitas Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) yang ramai diikuti anak anak.
Desa jedong juga memiliki warga pemeluk agama nasrani. Di desa Jedong terdapat Rumah retret khalwat Bethlehem yang merupakan tempat untuk kegiatan religi umat Kristen Katolik. Yakni, mulai dari penghormatan Roh Kudus, pertemuan, hingga tempat menyendiri (khalwat).
KEBUDAYAAN
Warga desa jedong masih menjaga erat budaya dari leluhur, salah satu budaya leluhur yang masih terjada dan dilaksanakan adalah budaya slametan dawuhan yang kemudian dilanjutkan dengan bersih desa yang rutin digelar setiap tahun yakni pada bulan September. Kemudian rangkaian dari kegiatan tersebut ditutup dengan diselenggarakannya festival budaya yang diikuti oleh lima dusun yang ada di desa jedong.
KEINDAHAN ALAM
Keindahan alam di desa jedong juga bisa membuat terkesima bagi siapa yang melihatnya. Pemandangan yang  menyejukkan mata dengan suasana yang syahdu dapat kita nikmati ketika berada di kawasan sumber kembar. Disebut sumber kembar karena  terdapat sumber ini memiliki dua aliran yang memancarkan mata air secara bersamaan.
Pepohonan yang rindang dan bunga bunga yang cantik serta banyaknya kupu - kupu yang terbang kesana kemari, membuat lingkungan sumber kembar masih terasa asri. Ditambah deru air sungai yang melewati bebatuan menambah daya tarik dari alam di sumber kembar ini.
PEMBUATAN VIDEO PROFIL DESAÂ
Keistimewaan desa jedong ini membuat kelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Jedong merasa takjub dan bangga sehingga ingin mengabadikan dan membagikan keistimewaan dari desa jedong melalui video profil desa. Mulai dari bagaimana kehidupan di desa jedong yang saling toleransi ditengah perbedaan keyakinan yang ada, kemudian kebudayaan yang ada dan dan masih dilestarikan di desa jedong hingga saat ini, hingga keindahan alam dari desa jedong.
Proses pengambilan video yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN UM di desa Jedong ini  berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama (30/06/2021) di fokuskan pada pengambilan video mengenai keindahan alam di desa jedong di pagi hari. Mulai dari pengambilan scene matahari terbit (Sunrise) kemudian suasana pagi di sumber kembar yang menghangatkan hati, dan pemandangan hamparan perkebunan tebu yang tengah dipanen serta aktivitas petani saat pagi hari.
Kemudian pada hari kedua (01/07/2021) pengambilan video difokuskan pada pengambilan scene rumah ibadah seperti pura Ukirrahtau Luhur. Namun, sayang untuk aktivitas peribadatan Pasraman sedang tidak ada dan akan ada pada hari senin. Oleh karena itu untuk pengambilan video untuk scene ibadah umat hindu dilakukan pada hari senin (05/07/2021). Setelah pura, scene video yang diambil adalah masjid beserta kegiatan TPQ nya.
Dan pada hari ketiga (02/07/2021) video yang diambil akan difokuskan pada tanya jawab seputar kehidpuan toleransi antar warga desa jedong dengan bapak bambang selaku Penanggung Jawab (PJ) kepala desa jedong dan pengambilan video lingkungan balai desa jedong. Â Dan ditutup dengan pengambilan scene video sunset.
Karena saat ini adalah masa masa pandemi covid-19 yang tidak memperbolehkan adanya kerumunan. Maka sangat disayangkan untuk kegiatan kebudayaan seperti  slametan dawuhan, bersih desa dan festival budaya tidak dapat di selenggarakan. Untuk itu pada video profil desa untuk scene video mengenai kebudayaan di desa jedong, Tim  KKN UM mendapatkannya dari arsip dokumentasi video kegiatan desa pada tahun 2019.
Setelah pengambilan video, masuklah ke tahap editing yang memakan waktu kurang lebih 2 minggu. Editing yang dilakukan bertujuan untuk membuat video prodil desa jedong kali ini dapat menarik dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Setelah video sudah melewati tahap editing dan finalisasi. Selanjutnya video diserahkan kepada pihak desa dan saat ini video profil desa sudah dapat dinikmati melalui laman youtube Desa Jedong Official
Selamat menonton dan menikmati video profil desa jedong 2021
Semoga pandemi Covid-19 ini lekas berlalu, semoga kawan - kawan pembaca sehat selalu
Penulis : Okki Lavio Ananta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H