Saat ini, pengelolaan sampah anorganik yang sulit terurai belum dilakukan dengan maksimal. Utamanya, karena kebiasaan masyarakat, termasuk siswa SD, yang belum sepenuhnya sadar tentang urgensi mengolah sampah anorganik.Â
Dampak dari minimnya kesadaran tentang sampah akan sangat merugikan lingkungan dan kualitas hidup manusia di masa mendatang. Sampah ini akan mencemari lingkungan, merugikan ekosistem laut dan satwa liar, serta berpotensi mempengaruhi kesehatan manusia melalui mikroplastik.
Mahasiswa KKNT IPB University menanggapi permasalahan ini dengan melakukan sebuah kegiatan inovatif di SDN Gunungsirah. Edukasi pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah dirancang dalam bentuk pembelajaran interaktif melalui praktik pembuatan vertical garden.Â
Edukasi atau pembelajaran interaktif tersebut dilakukan dengan tujuan menanamkan kesadaran tentang bahaya sampah yang tidak diolah dengan baik serta cara kreatif untuk mengolahnya. Berlokasi di SDN Gunungsirah dengan fokus utama tertuju bagi siswa kelas 5.
Kegiatan pertama, dilakukan sosialisasi pemilahan sampah, Kamis (20/7/2023), bertujuan untuk membangun kesadaran dan menambah pemahaman siswa dalam membedakan jenis-jenis sampah.Â
Setelah sosialisasi, kami melakukan pembuatan vertical garden pada Sabtu (22/7/2023) untuk memberi pengalaman belajar di luar kelas dengan harapan siswa dapat memanfaatkan sampah-sampah plastik mereka menjadi sesuatu yang lebih bernilai.
Enok Sri Fatmawati, guru kelas 5A SDN Gunungsirah, menyambut kegiatan vertical garden yang diusung oleh KKN IPB dengan penuh apresiasi. Menurut beliau, inisiatif ini merupakan langkah inovatif yang sejalan dengan program Outdoor Learning yang telah beliau rancang.