Mohon tunggu...
KKN IK DR 19 IAIN KUDUS
KKN IK DR 19 IAIN KUDUS Mohon Tunggu... Lainnya - Kuliah Kerja Nyata Daring Kelompok 19 IAIN KUDUS

Kelompok 19 merupakan kelompok KKN IK dari rumah program studi Pendidikan Agama Islam IAIN KUDUS. Kelompok 19 berjumlah 12 orang yang berasal dari kota yang berbeda-beda. Dosen pembimbing Lapangan: M Noor Sulaiman Syah, M.Pd.; Stay Home be heatly ;

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Dinamika di Saat Covid-19

2 Juli 2020   16:26 Diperbarui: 2 Juli 2020   16:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Wr.Wb.

Kami KKN-IK DR dari kelompok 19 akan menyampaikan sedikit tentang posisi kita dalam menghadapi wabah yang sudah merata dan membantu pemerintah untuk memutus mata rantai covid-19. 

Pada hari Senin 2 Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ada kasus covid-19 yang pertama kali terjadi di Indonesia tepatnya di Depok, Jawa Barat. Bahkan hingga saat ini, kasus tersebut dari hari ke hari semakin bertambah jumlahnya dan sudah tersebar di 34 provinsi. Menanggapi informasi tersebut, respon dan perilaku yang ditujukan oleh setiap individu dengan individu lainnya berbeda-beda. 

Ada individu yang kemudian mulai waspada dan menjaga diri namun ada juga yang abai atau acuh terhadap informasi tersebut. Ada pasien covid-19 yang memiliki semangat tinggi untuk sembuh, namun ada juga pasien covid-19 yang putus harapan hingga akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya Mendengar berita yang disampaikan oleh bapak presiden kita tetap waspada tapi tidak boleh cemas karena kita telah  mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pihak pemerintah ini upaya usaha kita secara dhohir, Selalu menjaga kebersihan dll. Dan tak lupa dengan upaya usaha kita secara bathin dengan cara kita selalu mendekatkan diri kepada allah hanya allah lah yang bisa menolong kita.

Jadi kita tidak usah panik karena kita sudah berusaha dhohir maupun bathin. Yang kita khawatirkan yaitu jika kita sakit akan mengakibatkan menyusahkan orang lain, jangan takut dengan sebuah penyakit tapi takutlah misalkan kita sakit nanti ibadah kita kepada allah akan berkurang gitu. 

Dalam maqosidus syariah sendiri artinya adanya syariah islam itu tujuaannya adalah hifd al-din artinya menjaga agama, hifdh al-nafs artinya menjaga jiwa, hifdh al-aql artinya menjaga aqal, hifdh al-nasl artinya menjaga keturunan, hifdh al-mal artinya menjaga harta dari sini tujuan syariah sendiri memeberikan peran penting terhadap kita dan sesuatu yang berhubungan tadi maka kita wajib menjaganya.

Artinya "Kebijakan pemimpin terhadap rakyat harus berdasarkan kemaslahatan"

Peraturan pemerintaah wajib di patuhi selagi di situ memerintahkan terhadap perkara yang baik namun kebalikannya tadi misal pemerintah memerintahkan terhadap perkara yang jelek maka kita wajib tidak mentaatinya, hal ini juga harus berhubungan dengan qoidah fiqh dalam mengatasi masalah covid 19, oleh karenanya bagi yang daerahnya zona merah maka dia wajib mengedepankan menjaga jiwa tidak boleh bunuh diri dan harus mengikuti aturan pemerintah hal ini sesuai dengan Qoidah fiqhiyyah yang berbunyi;

Artinya "Mencegah bahaya lebih didahulukan dari pada menarik kemaslahatan

maka dia wajib diam di desa bagi yang zona merah, untuk yang zona selain merah maka disini ada 2 opsi boleh dirumah ataupun diluar rumah tapi sesuai dengan protokoler yang dianjurkan dari pemerintah , dengan pertimbangan sebuah Qoidah Fiqhiyyah:

Artinya "Kemaslahatan yang nyata wajib didahulukan dari pada mafsadah yang belum nyata"

Dari sini jika memang mafsadahnya/ akibat yang timbul dari penyakit itu belum jelas adanya sedangkan kemashlahatan/aktifitas yang dilakukan oleh warga membuahkan sesuatu hal yang positif maka disini masyarakat boleh menjalankan aktifitas sesuai protokoler. 

Beda halnya jika suatu daerah sudah ditetapkan darurat Covid-19, seperti Jakarta misalnya, kami sendiri belum mengetahui detail permasalahannya, Wallahu a'lam. 

Akan tetapi yang harus dicatat, perlu adanya pemilahan yang selektif, kan tidak semua desa di Jakarta terdampak Covid-19, sehingga satu desa dengan desa yang lain harus ada standar hukum yang berbeda, sehingga masing-masing desa memiliki hukum tersendiri ( ), jadi tidak boleh di-gebyah uyah.

Mari kita buka kembali lembar sejarah Rasulullah SAW dan generasi salafussholih dalam menghadapi wabah/ tho'un, apakah dari mereka ada yang sampai offside menutup masjid, atau bahkan Ka'bah?! Simak penjelasan di bawah ini:

.

"Sayyidah Aisyah ra bertanya pada Nabi saw tentang tha'un. Nabi saw menceritakan bahwa sesungguhnya tha'un itu merupakan adzab yang dikirim Allah swt pada siapa yang dikehendaki, dan Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang mukmin. Tidaklah seseorang tertimpa tha'un, lalu berdiam di tempat dengan sabar, mengisolasi diri, mengerti tidak ada yang mengenainya selain apa yang telah ditetapkan Allah padanya, kecuali baginya ada pahala seperti mati syahid" (HR. Bukhari: 4/213, no: 3287).

Perlu dicatat, menurut riwayat hadits-hadits shohih, terlebih shohih al-Bukhari, larangan keluar bagi penduduk daerah terdampak tho'un itu adalah keluar dari desa/kota, bukan dari rumah, sebaimana yang diviralkan. 

Memang ada riwayat imam Ahmad bin Hanbal menggunakan redaksi (fi baitihi) sebagai ganti (fi baladihi), akan tetapi sesuai disiplin ilmu mustholah hadits, kita harus mendahulukan Imam Bukhari, yang lebih shohih. Atau begini, maksud redaksi (fi baitihi) dalam riwayat Imam Ahmad, adalah keluar dari kamar, karena lafadz bait belum tentu bermakna rumah. 

Jadi pemahaman hadits versi riwayat Imam Ahmad demikian: "Bagi seseorang yang terdampak tho'un, hendaknya ia mengisolasi diri dengan menetap di dalam kamar". Karena jika hadits ini diartikan larangan keluar rumah, maka akan berkonsekuensi pada larangan sholat berjamaah, sholat jumat, pengurusan jenazah, pencarian nafkah, dan seterusnya, sebagaimana isi kandung fatwa MUI Pusat/ MUI Jateng, apalagi dengan landasan kitab Badzlul Ma'un fi Fadli tho'un!.

Disini kami akan membuat trik biar anda baiarpun dirumah tapi tetap sehat secara jasmani maupun rokhani sebagai selingan agar tidak panik, stres dan tetap tenang dan kuat dalam menghadapi fitnah teror Covid-19.

Saran-saran Penting dari Para Ahli Jiwa.   " "           

1. .

Artinya : Jauhkan diri Anda dari berita tentang virus corona. Segala yang perlu anda ketahui, kini anda memang sudah mengetahuinya.

2 . ... .

 Artinya : Jangan mencari jumlah yang mati, karena ini bukan pertandingan sepak bola untuk mengetahui hasil akhir ... Hindari itu.

3 . .

Artinya : Jangan mencari informasi tambahan di Internet, karena itu akan melemahkan kondisi mental anda.

4 .      

Artinya : Hindari mengirim pesan yang menakutkan dan membuat frustrasi, karena beberapa orang tidak memiliki kekuatan mental yang sama seperti anda. Anda sudah tidak membantu mereka, anda bahkan akan merangsang penyakit mereka, misalnya depresi.

5 . .

Artinya : Dengarkan dan hibur hati anda dengan suara Al-Quran di rumah, cari permainan untuk menghibur anak-anak, bertukar percakapan dengan mereka dan cerita kisah-kisah kepada mereka.

6 . .

Artinya : Pertahankan disiplin di rumah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur dan memperingatkan semua orang yang tinggal bersama anda.

7 . .

Artinya : Suasana hati positif anda akan membantu melindungi sistem kekebalan tubuh Anda, karena pikiran negatif telah terbukti melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuatnya tidak dapat melawan virus.

8 .   ....!

Artinya : Yang paling penting dari semuanya adalah Anda sangat yakin bahwa epidemi ini akan berlalu dan kita semua akan selamat ....! Bersikaplah positif ... jadilah orang yang tenang. ... ...

Sekian dari kami semoga apa yang kami paparkan bisa membantu anda, pemerintah dalam menanggulangi pencegahan covid 19 beserta situasi yang berbeda-beda.

nantikan postingan-postingan selanjutnya dari kami. Selamat membaca :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun