Mohon tunggu...
KKN FP UB
KKN FP UB Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

KKN FP UB Desa Banturejo 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Kehutanan Universitas Brawijaya Tanam "Pipa Ajaib" Atasi Kekeringan di Desa Banturejo

25 Juli 2024   11:29 Diperbarui: 25 Juli 2024   11:33 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Lubang Resapan Biopori bersama Masyarakat Desa Banturejo (Dokumentasi Penulis, 2024)

Jum'at, 19 Juli 2024 -- Mahasiswa Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melakukan sosialisasi Lubang Resapan Biopori (LRB) di Desa Banturejo. Sosialisasi dilakukan di Balai Desa Banturejo dengan melakukan praktek pembuatan dan pemasangan di 4 (empat) lokasi yang disarankan oleh Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), yaitu Dusun Ngramban, Dusun Banu, Sumber Daren, dan Dusun Sromo. Praktek pembuatan dilakukan di lahan milik Pak Didik (Dusun Ngramban), Pak Teguh (Dusun Banu), dan Pak Haryanto (Dusun Sromo). Sementara untuk Sumber Daren merupakan saran dari Pemerintah Desa Banturejo dalam rangka berusaha meningkatkan kapasitas air tanah pada daerah sekitar sumber mata air Desa Banturejo khususnya Sumber Daren.

Pembuatan Lubang Resapan Biopori bersama Masyarakat Desa Banturejo (Dokumentasi Penulis, 2024)
Pembuatan Lubang Resapan Biopori bersama Masyarakat Desa Banturejo (Dokumentasi Penulis, 2024)

Pembuatan Lubang Resapan Biopori didasari adanya keresahan dari warga Desa Banturejo yang sering mengalami kekurangan air ketika di musim kemarau. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan GAPOKTAN Desa Banturejo, Bapak Budiono selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani berharap dengan adanya LRB ini dapat membantu meningkatkan daerah resapan air ketika musim penghujan untuk menghindari air hujan yang hanya terlimpas melewati lahan desa.

Dalam sosialisasi dijelaskan mengenai konsep dasar konservasi tanah dan air, pengertian biopori, manfaat biopori, langkah pembuatan biopori, dan cara perawatan biopori. Antusiasme dalam sosialiasi sangat tinggi dengan anggota GAPOKTAN yang aktif pada sesi diskusi mengenai manfaat dan cara kerja biopori ini.

Pendampingan bersama Kepala Dusun Banu dalam penentuan Lubang Tanam (Dokumentasi Penulis, 2024)
Pendampingan bersama Kepala Dusun Banu dalam penentuan Lubang Tanam (Dokumentasi Penulis, 2024)

Dalam prakteknya, LRB berhasil dikerjakan sejumlah 23 pipa biopori dengan masing-masing lahan di ketiga dusun mendapatkan 5 buah pipa biopori dan pada Sumber Daren mendapatkan 8 pipa biopori. Biopori yang dipasang diisi oleh limbah rumah tangga organic yang juga dapat berperan sebagai kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga dalam satu pipa biopori mendapatkan dua manfaat sekaligus sebagai daerah resapan air dan kompos.

Dengan adanya sosialiasi dan praktek pembuatan Lubang Resapan Biopori ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan Desa Banturejo dalam menghadapi kekeringan pada musim kemarau dan dapat meningkatkan debit air tanah untuk membantu sumber mata air di Desa Banturejo khususnya Sumber Daren dapat meningkatkan cadangan air tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun