20/08/2022 - Batik merupakan salah satu warisan nusantara yang memiliki beragam makna kesenian, dimana digambarkan dalam bentuk keunikan atas keberagaman dari motif batik itu sendiri (Istifadhoh et al., 2022). Batik ecoprint merupakan sebuah batik yang terbuat dari daun yang memiliki serat yang cukup tebal contohnya daun jati, daun mangga, daun singkong, dan daun pepaya. Adapun bahan yang digunakan untuk ecoprint tersebut mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar. Pembuatan ecoprint dilakukan dengan mencetak dedaunan diatas kain putih dengan cara yang cukup sederhana (Gunawan & Anugrah, 2020). Popularitas dari batik ecoprint sendiri meningkat pesat di Indonesia pada tahun 2017 yang mana menjadi salah satu mode gaya yang ramah lingkungan. Selanjutnya produk ecoprint ini dapat digunakan sebagai produk fashion sehingga memiliki nilai tambah sebagai budaya lokal serta ramah lingkungan (Istifadhoh et al., 2022).
Program kerja dari mahasiswa KKN dilaksanakan di Dusun Kom Desa Wringin Anom pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022 yang berlokasi di salah satu rumah warga. Partisipan pelatihan ecoprint ini di ikuti oleh 26 orang yang terdiri dari warga sekitar Dusun Kom serta istri kepala Dusun Kom dan Dusun Sabrang, dimana kegiatan pelatihan ini berlangsung pukul 19.00 dan berakhir sekitar pukul 20.45. Pelaksanaan kegiatan di awali dengan persiapan alat dan bahan, materi dan juga persiapan tempat pelatihan. Rangkaian acara dimulai dengan penyampaian materi terkait ecoprint dan cara pembuatannya. Selanjutnya para partisipan diperlihatkan video tutorial pembuatan ecoprint agar para partisipan lebih memahami dan lebih mudah nantinya ketika akan praktikkan membuat ecoprint.
Kegiatan selanjutnya adalah pembentukan kelompok untuk praktik pembuatan batik ecoprint, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang sehingga terbentuk 6 kelompok. Setiap kelompok di dampingi oleh 1 PIC (Person In Charge) yang membantu dan memandu partisipan dalam pembuatan batik ecoprint. Â Adapun langkah-langkah pembuatan ecoprint adalah sebagai berikut:
1. Persiapan alat dan bahan yang meliputi kain/tas polos, dedaunan, dan alat pemukul/alat ketok
2. Setelah itu, pembuatan pola keatas kain/tas sesuai dengan keinginan
3. Kain/tas dilapisi dengan plastik agar tidak tembus dan merusak pola
4. Lakukan pemukulan didedaunan yang sudah disusun diatas kain/tas sehingga mengeluarkan warnaÂ
5. Pemukulan/pengetokan dilakukan hingga seluruh daun habis/sesuai pola yang telah dibentuk
6. Kemudian apabila warna daun telah menempel, maka sisa-sisa daun dapat dibersihkan (Catatan: Untuk daun yang sekiranya sulit untuk dihilangkan dari kain/tas, maka langsung lanjut ke proses pengeringan dan dibersihkan setelah kering)
7. Setelah sisa daun dibersihkan, maka selanjutnya memasuki proses pengeringan/penjemuran
8. Apabila telah dipastikan kain/tas kering, maka dapat direndam dalam air tawasÂ
9. Kemudian bilas dengan air bersih dan cuci dengan deterjen cair dalam jumlah yang sedikit
10. Terakhir jemur kembali kain/tas hingga kering.
Acara yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini mendapatkan respon yang baik dari warga sekitar dari Desa Kom dibuktikan dengan banyaknya warga yang bersedia mengikuti serangkaian acara yang dilaksanakan. Selain itu, warga lain juga ikut meramaikan acara pelatihan ecoprint ini dengan hadir di tempat kegiatan meskipun tidak secara langsung ikut berpartisipasi. Kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan cukup baik dan lancar. Meskipun jumlah partisipan tidak sesuai dengan perkiraan panitia pada awalnya yang diperkirakan sekiatr 30 orang, namun partisipan sangat kooperatif dan dapat bekerjasama dengan baik. Oleh karena itu, hasil yang didapatkan dari praktik pembuatan ecoprint ini cukup bagus dan memuaskan. Selain itu, para warga juga mengatakan bahwa mereka cukup puas terhadap pelatihan dan hasil kerja dari praktik pembuatan ecoprint.
Referensi
Gunawan, B., & Anugrah, R. A. (2020). Pelatihan Pembuatan dan Pemasaran Batik Ecoprint Serta Mapping Dusun Jelapan Pundong Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 343–354.
Istifadhoh, N., Wardah, I., & Stikoma, T. (2022). Pemanfaatan Digital Marketing Pada Pelaku Usaha Batik Ecoprint. APTEKMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 147–152.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H