10/08/2022- DESTANA (Desa Tangguh Bencana) merupakan salah satu program yang diadakan oleh BPBD Situbondo sebagai upaya untuk membentuk desa yang siap siaga ketika terjadi bencana. Oleh karena itu, sosialisasi terkait dengan mitigasi bencana ini penting dilakukan supaya masyarakat mengetahui upaya untuk mencegah berbagai risiko yang mungkin terjadi saat bencana terjadi. Dalam hal ini, anak-anak menjadi salah satu kelompok berisiko terdampak bencana, sehingga perlu diberikan edukasi terkait mitigasi bencana. Anak-anak yang notabenenya masih dalam tahap perkembangan, mampu menangkap informasi, mengingat suatu hal dengan mudah, dan lebih mudah untuk menirukan yang terjadi di sekitarnya. Dengan begitu informasi yang diberikan kepada anak-anak akan membekas di ingatan mereka. Adapun kegiatan ini dilakukan di TK Negeri Pembina dan SPS Mentari yang keduanya berlokasi didekat Kantor Desa Wringin Anom.
Rangkaian acara yang dilakukan adalah memberikan materi terkait dengan bencana diantaranya bencana gempa dan banjir. Adapun penyampaian materi ini dilakukan melalui video animasi yang mudah menarik perhatian dari anak-anak. Dalam penyampaian materi dilakukan secara bergantian dengan penampilan video untuk memusatkan perhatian anak kedalam satu hal saja. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan mengajarkan lagu mitigasi bencana gempa bumi, dengan lirik sebagai berikut:
"Kalau ada gempa lindungi kepala
Kalau ada gempa masuk kolong meja
Kalau ada gempa jauhilah kaca
Kalau ada gempa lari tanah lapang"
Lagu tersebut merupakan lagu yang diajarkan oleh BPBD Situbondo pada saat menyelenggarakan kegiatan pembentukan DESTANA di Desa Wringin Anom pada tanggal 28 Juli 2022. Lagu tersebut dinyanyikan  menggunakan nada yang sama dengan lagu "Dua Mata Saya".
Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan games agar anak-anak tidak bosan, games ini berupa tanya jawab dengan anak-anak dimana untuk anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para pemateri akan diberikan hadiah untuk lebih memacu anak-anak memperhatikan materi. Dalam melaksanakan kegiatan ini mahasiswa KKN selaku pelaksana acara didampingi oleh para guru yang sudah lama bekerja dan berinteraksi dengan anak-anak tersebut. Pendampingan tersebut dimaksudkan untuk tetap menjaga suasana kelas seperti pada hari-hari biasanya, sehingga anak-anak tetap merasa aman dan nyaman karena masih didampingi oleh orang yang sudah dikenalnya. Seperti yang kita tahu bahwa anak-anak memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan orang baru, meskipun hal tersebut tergantung pada sifat dan kepribadian dari masing-masing anak, tapi tidak menutup kemungkinan kondisi menjadi tidak kondusif karena kedatangan orang baru secara tiba-tiba.
Pendampingan oleh guru yang mengajar ditempat tersebut juga dimaksudkan untuk dapat membantu menjaga suasana didalam kelas tetap kondusif. Hal ini dikarenakan, selaku mahasiswa yang baru saja menginjakkan kaki di TK Negeri Pembina maupun SPS Mentari tentunya tidak mengetahui bagaimana kebiasaan dan sifat dari anak-anak yang ada dikelas tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya guru pendamping ini dapat membantu mahasiswa memahami sifat dan sikap anak-anak. Selain itu, menjadi sebuah kesulitan tersendiri bagi mahasiswa dalam mengajar anak-anak TK dan PAUD karena mahasiswa KKN kelompok 410 bukan berasal dari program studi pendidikan. Hal tersebut menyebabkan mahasiswa tidak memahami bagaimana cara yang tepat untuk mengajar anak-anak sesuai dengan usianya. Adanya guru pendamping didalam kelas ini dapat mengajarkan kepada mahasiswa terkait cara yang tepat maupun sekedar tips untuk mengajar anak-anak TK.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI