KABUPATEN MALANG -- Banyaknya potensi pertanian di daerah desa tempursari, serta keinginan warga untuk mengurangi  ketergantungan akan penggunaan Pupuk kimia, sehingga mempunyai impian menjadi Desa Organik. Dalam kesempatan ini Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang ( KKN UM ) mempunyai  Salah satu program penunjang  dalam mewujudkan Desa Organik adalah Pengembangan Pupuk Organik Sampah Rumah Tangga.
Dalam Program kerja ini di Bimbing Oleh Bapak  Drs Bambang Djatmiko ST. MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan. dan di arahkan oleh bapak Nanang  Triswoko Selaku kepala desa Tempursari.
Pak Nanang mengatakan bahwa program ini adalah rintisan dari KKN UM Â sebelumnya sehingga pentingnya untuk melanjutkan dan Bersama-sama mendampingi supaya program ini dapat menunjang dan mampu mewujudkan mimpi desa Tempursari menjadi Desa Organik.
Adi prabowo selaku penanggung jawab program kerja  ini mengatakan untuk saat ini baru dilakukan monitoring dan pendampingan di 11 rumah warga desa Tempursari yang baru mengolah pupuk limbah rumah tangga.Â
Tujuan dari monitoring dan pendampingan ini untuk menanamkan kebiasaan masyarakat dalam mengolah sampah menjadi pupuk organik, yang dapat digunakan untuk kebutuhan sendiri ataupun publik sehingga dapat mengurangi ketergantungan akan pupuk kimia di masyarakat.
Kegiatan ini akan dilakukan secara bertahap dari rumah ke rumah dan dilakukan evaluasi dalam setiap kunjungan. Dan di akhiri dengan penambahan alat komposter supaya dapat meningkatkan kapasitas produksi warga dalam mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik.
Adapun pula diadakan kegiatan sosialisasi pembuatan MOL dari bonggol pisang dan pembuatan Pupuk rumah tangga. Dalam kegiatan ini masyarakat antusias warga mengikuti kegiatan sangat aktif dalam mengikuti kegiatan. Â Kegiatan ini di ikuti oleh beberapa warga desa salah satunya mas arif.
Mas arif selaku perwakilan warga yang mengikuti sosialisasi mengatakan kegiatan ini sangat bermafaat bagi kami sebagai warga desa yang masih awam dengan bongol pisang, yang biasanya hanya terbuang dan tidak terpakai setelah panen buah pisang namun ternyata dapat di manfaatkan menjadi pupuk organik serta alat bantu percepatan pembuatan kompos organik sampah rumah tangga.
Adapun dalam kegiatan  sertakan refrensi video pembuatan alat komposter berbagai berikut:
Lalu untuk pembuatan pupuk rumah tangga
Fungsi dan modul  tersebut merupakan  upaya mempermudah masyarakat dalam menerapkan dan mempelajari cara pengelolaan pupuk organik rumah tangga.
Diharapkan kegiatan KKN UM selanjutnya tetap konsisten dalam melanjutkan Program tersebut sehingga dapat mengembangkan Potensi Pupuk sampah rumah tangga di desa tempursari secara merata guna mewujudkan impian desa Tempursari sebagai Desa Organik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H