Mohon tunggu...
Kkn Desa Tempursari
Kkn Desa Tempursari Mohon Tunggu... Lainnya - Kumpulan Artikel Media Massa KKN Desa Tempursari 2021

Desa Tempursari, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Barongan Berubah Menjadi Industri di Tengah Pandemi Covid-19

26 Juli 2021   05:51 Diperbarui: 27 Juli 2021   15:48 4068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KAB. MALANG – Dari Pemerintah daerah maupun pusat telah mengeluarkan kebijakan physical distancing dalam upaya memutus rantai covid19 ini. akan tetapi hal tersebut sangat berdampak bagi seniman – seniman deareh dengan minimnya undangan pertunjukan. Hal ini juga dirasakan oleh seniman barongan dari Kecamatan Donomulyo.

Berdasarkan survey dari tim KKN UM yang didampingi Drs. Bambang Djatmiko, S.T., M.T. selaku DPL, seniman Barongan (Mas Okta) ini mengungkapkan bahwa kesenian ini juga merasakan betapa berdampaknya pandemi pada event tampil kesenian barongan yang terjadi. Seni Barong merupakan salah satu kesenian rakyat yang amat populer dikalangan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan.

Didalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat Donomulyo, seperti sifat : spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.

Gambar 2 Logo Kesenian Barongan. Sumber : Dokumen Penulis (2021)
Gambar 2 Logo Kesenian Barongan. Sumber : Dokumen Penulis (2021)
Bersama tim KKN dari Universitas Negeri Malang mencoba untuk mengangkat potensi kesenian di Desa Tempursari, Kecamatan Donomulyo. Kesenian Barongan ini salah satu kesenian yang masih lestari di Jawa Timur. Menurut pengelola kesenian (Mas Okta) Kesenian ini berawal dari hobi, yang menjadi pundi – pundi penghasilan ekonomi dalam kehidupan sehari – hari. Alih – alih menjadikan sebuah hobi kini menjadikan sebuah industri barongan, yaitu pembuatan alat barongan yang menerima pesanan mulai dalam kota hingga luar kota. 

Walaupun kini kurang pertunjukan kesenian karena pandemi, tetapi siapa sangka industri kesenian dalam barongan ini semakin hidup di tengah pandemi. “ Harga Barongan mulai yang kecil sampai besar, sampai model timbul berbeda. Kisaran antara 1.5jt sampai 3.5jt per Barongan.” Penjelasan mas Okta sebagai pengelola kesenian Barongan. Sistem marketing yang digunakan melalui media sosial seperti Facebook dan Whatsapp. Kemudian untuk pemesanan online pembayaran via transfer bank. Dari berbagai macam daerah yang membeli barongan tersebut seperti Kediri, Bloitar, Jogja, Palembang, dll. Hal ini menandakan bahwa industri kesenian Barongan telah dikenal di Nusantara. “Kami dari KKN UM bersama dengan Dosen DPL membantu mengembangkan kesenian barongan dan industri baringan dengan cara membuatkan event virtual karena ditengah kondisi pandemi dengan harapan menunjukkan kepada khalayak bahwa kesenian barongan masih tetap lestari walaupun kurangnya undangan event kesenian dan membuatkan sebuah modul untuk dimasukkan kedalam potensi desa Tempursari dengan harapan untuk mendapatkan sebuah sponsor apabila ada pihak terkait yang ingin mengembangkan lebih lanjut” ujar Ahmad Akbar Mualana selaku tim KKN dari UM.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun