Petani dan asa
Kami penyongsong pangan Indonesia.
Berjuta harap, berjuta asa pada setiap detik-detik masa.
Kami bersiap pada pagi, berpeluh kala siang, dan pulang kala petang.
Kami melebur dengan Fajar, terbakar dengan terik, dan bersyukur pada senja.
Hidup kami bergantung pada Tani dan digantung pada letih.
Mengabdi guna memberi sesuap kehidupan pada setiap generasi.
Menangis guna memberi secercah semangat pada diri sendiri.
Mengingat akan Juang yang terbuang tanpa Kenang.
Kami penyongsong pangan Indonesia berjuta harap berjuta asa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!