Suranadi Utara, 22 Januari 2025 – Mahasiswa KKN PMD UNRAM Desa Suranadi 2 melaksanakan rangkaian kegiatan penyuluhan yang berlangsung selama dua minggu pada 6 RT yang ada di Dusun Suranadi Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak yang tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas usaha peternakan secara efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Selama dua minggu pelaksanaan kegiatan, mahasiswa KKN memberikan demonstrasi tentang cara budidaya maggot serta manfaatnya dalam pakan ternak seperti ayam dan bebek milik warga. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh masyarakat setempat yang sangat tertarik untuk memanfaatkan potensi maggot sebagai alternatif pakan ternak yang bernilai ekonomis dan dapat mengurangi ketergantungan pada pakan ternak konvensional yang seringkali lebih mahal dan kurang ramah lingkungan.
Puncak dari rangkaian kegiatan ini diadakan pada tanggal 21 Januari 2025, yang melibatkan sosialisasi dan pelatihan langsung kepada masyarakat di Bale Dusun Suranadi Utara. Dalam kegiatan ini, Salikin, S.Si. sebagai pemateri dari Rumah Maggot Lombok memberikan penjelasan mendalam mengenai cara pemeliharaan dan pengolahan maggot, serta manfaatnya dalam mengurangi biaya pakan ternak, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak.Â
Menurut Salikin, "Maggot adalah solusi pakan ternak yang terjangkau, mudah dibudidayakan, dan kaya akan protein, yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ternak. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat Dusun Suranadi Utara bisa mengadopsi metode ini untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan sektor peternakan."
Kegiatan ini sejalan dengan beberapa tujuan dalam SDGs, seperti:
SDG 1 (Tanpa Kemiskinan)
Kegiatan penyuluhan ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktivitas usaha peternakan. Dengan mengurangi biaya pakan ternak menggunakan maggot, para peternak dapat menekan pengeluaran mereka. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan mereka, yang pada gilirannya dapat mengurangi angka kemiskinan di Desa Suranadi 2. Dengan pemanfaatan maggot yang lebih terjangkau dan mudah didapat, peternak kecil dapat lebih mandiri dan lebih produktif.SDG 2 (Tanpa Kelaparan)
Maggot sebagai pakan ternak juga berkontribusi pada ketahanan pangan karena memberi solusi dalam memastikan keberagaman sumber pangan ternak. Pakan ternak yang lebih efisien dan terjangkau, seperti maggot, akan membantu meningkatkan kesehatan ternak, yang berdampak langsung pada produksi ternak yang lebih baik. Dengan meningkatnya produksi, ketersediaan produk ternak seperti telur, daging ayam, atau bebek dapat lebih stabil, mendukung ketahanan pangan bagi keluarga peternak maupun masyarakat sekitar.SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab)
Penggunaan maggot sebagai pakan ternak juga berkontribusi pada praktik konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Proses budidaya maggot lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan sumber daya alam sebanyak produksi pakan ternak konvensional, yang seringkali bergantung pada bahan baku yang lebih banyak memanfaatkan lahan dan energi. Maggot dapat dibudidayakan dengan menggunakan limbah organik, sehingga mengurangi sampah dan membantu menjaga kebersihan lingkungan. Ini adalah contoh nyata dari produksi yang lebih berkelanjutan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien tanpa merusak ekosistem.
Penyuluhan ini mendapat sambutan positif dari warga dan diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian masyarakat melalui peningkatan produktivitas peternakan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Mahasiswa KKN PMD Unram berharap agar program ini dapat dilanjutkan dan diterapkan lebih luas, baik di tingkat desa maupun dusun lainnya, guna mendukung pencapaian SDGs secara menyeluruh. Penyuluhan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dalam sektor peternakan, serta mendukung keberlanjutan pertanian dan peternakan di Desa Suranadi 2.
Penulis: Aisha Ainun Putri (L1B021083), Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mataram dan Shelbila Fisabil Arum (F1D021137), Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI