Artikel KKN UMD Universitas Jember: Usaha Peningkatan Sadar Lingkungan di Sekolah Dasar Desa Suling Wetan oleh Tim KKN Kelompok 80

Desa Suling Wetan merupakan sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Desa ini terbagi menjadi tujuh dusun yang dalam pendidikannya lebih didominasi oleh lembaga pendidikan agama islam yang dinaungi oleh Nahdlatul Ulama (NU). 

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kepala Desa Suling Wetan beliau menjelaskan bahwa terkait pendidikan di Desa Suling Wetan ini termasuk masih dinilai kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dari siswa/siswi untuk menempuh pendidikan. Berdasarkan penuturan Kepala Desa Suling Wetan beliau menceritakan bahwa terkadang beberapa guru harus menjemput siswa/siswi dari rumah ke rumah guna memberikan motivasi agar termotivasi untuk pergi menuju sekolah. 

Selain minat terkait pendidikan yang rendah, kurangnya fasilitas belajar juga menjadi pemicu rendahnya minat siswa/siswi untuk bersekolah. Bahkan beberapa dusun di wilayah Suling Wetan tidak tersedia fasilitas pendidikan yang lengkap. Hal ini yang mengundang keprihatinan dari Tim KKN Universitas Jember  Kelompok 80  untuk mencoba melakukan pendekatan pendidikan kepada siswa/siswi di Desa Suling Wetan.

 

Proses Mengajar Kelas Matematika Oleh Tim KKN Universitas Jember Kelompok 80 di SDN Suling Wetan 1 (Sumber : Dokumen Pribadi)

Proses Mengajar Kelas Bahasa Inggris Oleh Tim KKN Universitas Jember Kelompok 80 di SDN Suling Wetan 1 (Sumber : Dokumen Pribadi)

Adapun sasaran yang menjadi objek dari pendekatan belajar kepada siswa/siswi oleh Tim KKN Universitas Jember Kelompok 80 yakni siswa/siswi Sekolah Dasar Suling Wetan 1. Dimana Tim KKN Universitas Jember Kelompok 80 mencoba berkoordinasi bersama tim guru pengajar SD Suling Wetan 1 untuk mencoba memberikan materi mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan Pengenalan Lingkungan dengan menggunakan metode pendekatan pembelajaran berbasis game. 

Metode ini akan melibatkan sistem pembelajaran dengan bermain guna menarik minat siswa/siswi untuk belajar kembali. Dengan pembelajaran berbasis game sendiri diharapkan dapat memicu keaktifan serta daya kompetitif  siswa/siswi untuk memahami materi di sekolah.

Tidak hanya itu, dengan metode pembelajaran berbasis game sendiri juga mampu meningkatkan interaksi lebih dekat antara pengajar dengan siswa/siswi di kelas. Berdasarkan penuturan dari kepala desa serta guru pengajar di Wilayah Desa Suling Wetan bahwasannya anak-anak lebih dominan menerima materi terkait Pendidikan Agama Islam. Hal ini dikarenakan banyaknya taman belajar Agama Islam seperti Madrasah Diniyah yang dinaungi oleh NU (Nahdlatul Ulama). Adapun pemilihan mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika dikarenakan dua mata pelajaran tersebut dirasa kurang didapatkan oleh siswa/siswi. Serta dengan memberikan materi tambahan terkait Pengenalan Lingkungan diharapkan siswa/siswi mampu mengetahui cara menjaga kebersihan dan merawat lingkungan.  Adapun materi tentang Pengenalan Lingkungan berisikan tentang pengenalan sampah, dampak dari sampah, dan bagaimana cara penanggulangannya.

Pemberian Materi Tentang Pengenalan Lingkungan (Sumber: Dokumen Pribadi)

Dengan dilakukannya program kerja yang menyasar Sekolah Dasar ini oleh Tim KKN Universitas Jember kelompok 80 dapat meningkatkan potensi minat belajar serta kualitas pendidikan siswa/siswi di Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso kedepannya terutama tentang kesadaran lingkungan.  Tak hanya itu, diharapkan siswa/siswi juga mampu menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan baik di lingkungan sekolah, rumah, bahkan masyarakat. Sehingga dimungkinkan kedepannya mampu mencetak generasi yang cerdas dan sadar lingkungan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia