Selopuro, Blitar - Berbagai program kerja telah dilakukan oleh Mahasiswa KKN UM di Desa Selopuro, Kabupaten Blitar guna menunjang kemajuan desa, baik dilakukan secara langsung maupun lewat media Online. Dalam hal ini tentu semua kegiatan dilaksanakan secara merata dengan menyebar program kerja di semua dusun di Desa Selopuro. Sejalan dengan hal tersebut, Mahasiswa KKN di Desa Selopuro membagi program kerjanya ke beberapa tempat, seperti pelaksanaan Program Kerja Sosialisasi Hidup Sehat dan Festival Anak Islami yang diadakan pada Kamis, 8 Juli di Masjid Al Mahbub, Dusun Pakel, Selopuro.
Adanya kegiatan tersebut nyatanya justru membuat antusiasme anak-anak yang berada di Dusun Pakel, Selopuro meningkat walaupun terkendala kondisi yang serba terbatas. Sesuai dengan aturan pemerintah dimana ada pemberlakuan PPKM Darurat, maka kedua kegiatan ini dilakukan secara bertahap dengan diterapkan sistem sesi per sesi (shift). Hal ini dilakukan guna mencegah kerumunan yang berlebihan pada saat program kerja berlangsung. Sehingga kegiatan tetap bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik pada saat Sosialisasi Hidup Sehat maupun Festival Anak Islami.
Sosialisasi Hidup Sehat merupakan kegiatan yang mana mahasiswa akan memperkenalkan perilaku hidup bersih dan sehat yang mampu diterapkan oleh masyarakat sekitar mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kondisi tubuh yang sehat dan juga penerapan perilaku yang bersih tentu menjadi hal yang penting dan harus diperhatikan apalagi dimasa pandemi saat ini. Untuk itu, Mahasiswa KKN memberikan sosialisasi atau pembekalan kepada anak-anak yang ada di Dusun Pakel, mengenai tata cara mencuci tangan yang baik, penggunaan hand sanitizer, hingga pentingnya memakai masker dikala pandemi Covid-19 semakin merebak hingga detik ini.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kegiatan ini dilakukan dengan membagi peserta ke beberapa sesi. Dengan adanya hal ini maka setiap sesi peserta akan melakukan kegiatan Sosialisasi Hidup Sehat terlebih dahulu sebelum mengikuti lomba-lomba yang tergabung dalam program kerja Festival Anak Islami. Program ini juga mampu untuk memastikan bahwa setiap peserta sudah sehat dan bersih sebelum mengikuti agenda acara selanjutnya.
Setelah Sosialisasi Hidup Sehat sudah diterapkan kepada seluruh peserta per sesi, maka selanjutnya peserta bisa mengikuti lomba-lomba yang merupakan bagian dari Program Kerja Festival Anak Islami. Lomba yang telah ditetapkan yakni lomba adzan dan lomba hafalan surat pendek. Dalam pelaksanaannya terdapat 25 anak sebagai peserta dimana dibagi menjadi empat sesi sesuai dengan lomba yang akan diikuti. Untuk peserta lomba adzan berjumlah 13 anak dengan pembagian 7 anak disesi pertama dan sisanya di sesi kedua, sedangkan untuk lomba hafalan surat pendek berjumlah 12 anak dengan pembagian per sesi masing-masing 6 anak atau 6 peserta lomba.
Pelaksanaan Festival Anak Islami ini juga ditunjang dengan adanya juri di setiap lomba. Kedua lomba tersebut memiliki juri masing masing berjumlah satu orang juri per lomba. Dengan adanya juri yang berbeda untuk setiap kategori, maka peserta juga bisa lebih fokus dalam mengikuti kegiatan serta penentuan kualitas pemenang juga bisa dihasilkan dengan baik. Untuk setiap lomba yang tergabung dalam Festival Anak Islami ini, panitia menyediakan reward tersendiri untuk juara pertama hingga juara ketiga. Adanya hadiah sederhana ini diharapkan anak-anak madin atau peserta yang hadir terus bisa belajar dan tetap semangat walaupun dalam kondisi yang kurang baik sekalipun.
Sejalan dengan pelaksanaan kegiatan Festival Anak Islami hingga Sosialisasi Hidup Sehat diharapkan semua anak-anak di Desa Selopuro bisa meningkatkan perilaku hidup yang bersih dan sehat serta tetap antusias dalam melaksanakan kegiatan belajarnya seperti mengaji, adzan, maupun hafalan surah-surah pendek seperti yang telah dilombakan pada Program Kerja Mahasiswa KKN UM di Desa Selopuro, Kabupaten Blitar ini.
(Retno Sonia_PDD KKN Desa Selopuro 2021)