BANGSRI, Kompasiana - Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini di Aula SMKN 1 Bangsri yang diselenggarakan oleh Tim KKN UNISNU XV Desa Plajan dengan menggandeng 2nd Duta Genre Jepara 2021, Pada hari Selasa, 1 Agustus 2023, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.
Acara dimulai pukul 11.00 WIB dihadiri lebih dari 60 siswa-siswi SMKN 1 Bangsri yang sangat semangat dan antusias, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mendidik para siswa tentang dampak buruk pernikahan dini dan pentingnya pendidikan serta pengembangan diri sebelum menikah.
Indah Sari Agustin selaku 2nd Duta Genre Jepara 2021 mengajak siswa-siswi untuk berdiskusi dan berbagi pandangan mengenai pernikahan dini serta dampak negatifnya.
Acara sosialisasi dibagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama berfokus pada pemahaman tentang pernikahan dini, termasuk definisi, penyebab, dan dampak negatifnya terhadap pendidikan, kesehatan, serta perkembangan pribadi remaja. Sesi berikutnya lebih menekankan pada pentingnya pendidikan dan pengembangan diri sebelum menikah.
"Utamakan pendidikan dan kejar cita-cita sebelum memutuskan untuk menikah," ujar Indah.
Siswa-siswi SMKN 1 Bangsri diharapkan dapat lebih memahami risiko pernikahan dini dan pentingnya mengutamakan pendidikan sehingga dapat membantu mengurangi angka pernikahan dini di daerah tersebut serta memberikan dampak positif bagi generasi muda.
BANGSRI, Kompasiana - Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini di Aula SMKN 1 Bangsri yang diselenggarakan oleh Tim KKN UNISNU XV Desa Plajan dengan menggandeng 2nd Duta Genre Jepara 2021, Pada hari Selasa, 1 Agustus 2023, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.
Acara dimulai pukul 11.00 WIB dihadiri lebih dari 60 siswa-siswi SMKN 1 Bangsri yang sangat semangat dan antusias, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mendidik para siswa tentang dampak buruk pernikahan dini dan pentingnya pendidikan serta pengembangan diri sebelum menikah.
Indah Sari Agustin selaku 2nd Duta Genre Jepara 2021 mengajak siswa-siswi untuk berdiskusi dan berbagi pandangan mengenai pernikahan dini serta dampak negatifnya.
Acara sosialisasi dibagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama berfokus pada pemahaman tentang pernikahan dini, termasuk definisi, penyebab, dan dampak negatifnya terhadap pendidikan, kesehatan, serta perkembangan pribadi remaja. Sesi berikutnya lebih menekankan pada pentingnya pendidikan dan pengembangan diri sebelum menikah.
"Utamakan pendidikan dan kejar cita-cita sebelum memutuskan untuk menikah," ujar Indah.
Siswa-siswi SMKN 1 Bangsri diharapkan dapat lebih memahami risiko pernikahan dini dan pentingnya mengutamakan pendidikan sehingga dapat membantu mengurangi angka pernikahan dini di daerah tersebut serta memberikan dampak positif bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H