Desa Pesaren, 01-08-2024 -- Dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi sampah organik, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Walisongo Semarang dan UIN Saizu Purwokerto bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Pesaren menyelenggarakan kegiatan pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini berlangsung di rumah ibu tursini pada hari 01-08-2024.
Kegiatan yang bertajuk "Sadar Sampah: Pembuatan Pupuk Organik" ini merupakan salah satu program utama dari para mahasiswa KKN yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat desa mengenai pengelolaan sampah organik. Melalui program ini, para mahasiswa berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya daur ulang sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti pupuk untuk tanaman.
Acara dimulai dengan penyuluhan tentang jenis-jenis sampah dan pentingnya pengelolaan sampah organik. Setelah itu, para mahasiswa bersama ibu-ibu KWT mempraktekkan langsung proses pembuatan pupuk organik. Mereka memanfaatkan sampah dapur seperti kulit sayuran, sisa makanan, dan bahan organik lainnya yang diolah menjadi kompos. Dengan menggunakan teknik sederhana, para peserta diajarkan cara membuat pupuk organik yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi tanaman.
"Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain bisa mengurangi sampah, kami juga bisa membuat pupuk sendiri untuk tanaman di pekarangan rumah," ujar Ibu Fatma, salah satu anggota KWT Desa Pesaren.
Koordinator divisi sosial masyarakat KKN dari UIN Walisongo, Ahmad Rafi, menjelaskan bahwa program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu, dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. "Kami berharap ibu-ibu KWT bisa terus mengembangkan pengetahuan ini dan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, terutama dalam hal pengelolaan sampah," katanya.
Selain pembuatan pupuk organik, para mahasiswa KKN juga berencana untuk melakukan kegiatan lanjutan, seperti penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan cara-cara praktis mengurangi sampah rumah tangga. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan Desa Pesaren yang lebih bersih dan hijau.
Dengan antusiasme yang tinggi dari warga desa dan dukungan penuh dari perangkat desa, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengelola sampah organik dengan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H