Mohon tunggu...
KKN Desa Paspan 2021
KKN Desa Paspan 2021 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Desa Paspan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi

Mahasiswa KKN Pulang Kampung Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman TOGA dan Sambung Hidup dalam Pengembangan Potensi Desa Paspan, Glagah, Banyuwangi

12 Juli 2021   18:51 Diperbarui: 12 Juli 2021   19:03 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuwangi - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UM Pulang Kampung Desa Paspan Kabupaten Banyuwangi. Dengan mengangkat tema "Bersama Membangun Desa Paspan yang Mandiri" melakukan program kerja berupa penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan Sambung Hidup. Program kerja ini diharapkan mampu mengembangkan potensi Desa Paspan dalam bidang obat-obat keluarga yang banyak tersedia dimasyarakat dan tanaman sambung hidup berupa sayur-mayur yang juga dapat ditanam di halaman rumah.

Kegiatan ini berlangsung selama beberapa tahap pelaksanaan. Dimulai pada tanggal 27 Juni, mahasiswa KKN melakukan persiapan lahan, pembersihan, mencabuti rumput dan membuat terasering. Disamping itu mahasiswa KKN juga menyiapkan batu dan pagar dari bambu untuk menambah kesan estetik dari taman.

Gambar 2. Penanaman Bibit Toga dan Sambung Hidup (dokpri)
Gambar 2. Penanaman Bibit Toga dan Sambung Hidup (dokpri)
Kegiatan berlanjut pada tanggal 3 Juli. Mulai melakukan penanaman bibit toga seperti jahe, kunyit, lengkuas, lidah buaya, dan lempuyang. Juga bibit sambung hidup seperti cabai, sawi hijau, kangkung, dan selada hijau. Kegiatan penanaman bibit kali ini bekerja sama dengan ibu ibu PKK Desa Paspan dan tentunya dilaksanakan sesuai dengan protokol Covid-19. Tanaman-tanaman tersebut dilengkapi dengan informasi untuk edukasi pada semua kalangan. Hal ini bertujuan agar wawasan dan kecintaan masyarakat desa terhadap TOGA dan Sambung Hidup lebih tinggi. Program kerja ini berlanjut sampai tanggal 11 Juli, hal ini dikarenakan ada beberapa bibit sambung hidup yang masih dalam proses penyemaian hingga siap tanam.

Selain pengembangan potensi desa program kerja ini juga berupaya untuk membantu menangkal Covid-19, karena sesuai riset dan realita bahwa beberapa tanaman TOGA memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan, khususnya dalam menyuplai imun pada saat pandemi ini. Juga penanaman sambung hidup secara organik tentunya akan lebih sehat dibandingkan dengan yang menggunakan perawatan pestisida. Hal inilah nantinya bisa dijadikan project awal ketahanan pangan dan penangkal Covid-19 melalui pemanfaatan tanaman ini ditengah pandemi. Diharap luaran proker ini bisa berkesan dan dapat dikembangkan oleh masyarakat sehingga berdampak panjang. Tentunya dengan sinergitas antara semua anggota KKN dan pihak PKK proker ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Gambar 3. Taman Toga dan Sambung Hidup (Dokpri)
Gambar 3. Taman Toga dan Sambung Hidup (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun