Mohon tunggu...
KKN 33KAYUPUTIH
KKN 33KAYUPUTIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok 33 KKN UMD Universitas Jember TA 2023/2024 Periode 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinergi Mahasiswa KKN UNEJ dan Masyarakat Desa Kayuputih dalam Mewujudkan Program Pelatihan Pengemasan dan Pemasaran (PASAR)

3 Februari 2024   13:33 Diperbarui: 3 Februari 2024   13:35 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan pangan yakni dengan membentuk POKDIRA untuk menyalurkan inovasi-inovasi ketahanan pangan. Terciptanya POKDIRA dalam inovasi peningkatan ketahanan pangan tak luput dari pemantauan terhadap tanaman hortikultura, dimana monitoring dan pemupukan perlu dilakukan untuk budidaya sayuran agar pertumbuhan bibit sehat dan produktif. Evaluasi juga dilakukan oleh POKDIRA (Kelompok Budidaya Hortikultura) sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana kegiatan yang dilakukan untuk mencapai parameter keberhasilan dengan pemeliharaan yang rutin yaitu frekuensi penyiraman pada instalasi saat pagi dan sore hari. Hal tersebut dilakukan karena adanya perbedaan pertumbuhan sayuran yang terdapat pada pot paling atas dan paling bawah. 

Tanggal 3 Februari 2024 para kader melakukan kegiatan pemupukan pertama. Pemupukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sayur dimana saat umur tanam 3 MST (Minggu Setelah Tanam). Kami memberikan rekomendasi pupuk NPK sebagai nutrisi tambahan selain pupuk kandang agar pertumbuhan tanaman sayuran lebih optimal. Sesuai dengan ketentuan yang ada, teknik pemupukan yang tepat yakni dengan menabur pupuk granule NPK secara merata di sekitar tanaman. Jadwal pemupukan dilakukan setiap tiga minggu sekali hingga masa panen. Demi keberlanjutan program tersebut, POKDIRA telah melakukan piket mingguan sesuai jadwal.

Cikal bakal ide kreatif pengolahan makanan tercurahkan setelah terlaksananya kegiatan POKDIRA yang akan berlanjut apabila bermanfaat bagi masyarakat luas. Inovasi produk makanan yang semakin berkembang menjadi sebuah peluang bisnis bagi masyarakat Desa Kayuputih. Tren makanan yang selalu berubah dan disukai oleh masyarakat menuntut produsen untuk berkarya lebih kreatif. Hadirnya Rumah Hortikultura (RUMTUR) oleh mahasiswa KKN UNEJ memberikan warna baru di Desa Kayuputih untuk melakukan kegiatan pasca panen hingga pengolahan tanaman hortikultura. Sayur bayam dipilih menjadi olahan nugget bayam guna menginovasikan hasil panen tanaman hortikultura demi meningkatkan ketahanan pangan. Sasaran RUMTUR yang kami tuju dalam hal panen dan pascapanen adalah ibu rumah tangga yang halaman rumahnya telah terpasang instalasi. Ibu Hawani, salah satu ibu rumah tangga di Desa Kayuputih berkolaborasi dengan kelompok kami untuk menjadi produsen pertama dalam mengolah nugget bayam yang siap untuk dipasarkan. "Kreatif sekali, sayur bayam bisa dijadikan sebagai makanan olahan setengah jadi yang kedepannya akan menjadi produk khas Desa Kayuputih" ujar ibu Hawani.

Pembuatan Nugget Bayam di Rumah Produsen. Sumber: Dokumentasi KKN UMD UNEJ Kelompok 33
Pembuatan Nugget Bayam di Rumah Produsen. Sumber: Dokumentasi KKN UMD UNEJ Kelompok 33

Struktur keanggotaan RUMTUR yang telah terbentuk dapat mewujudkan kegiatan pengolahan sayur bayam menjadi nugget, sehingga produk ini dapat didistribusikan. Pendistribusian produk olahan ini berkesinambungan dengan program kerja kami yakni Pelatihan Pemasaran (PASAR). Program kerja PASAR yang kami cetuskan meliputi kegiatan pengemasan dan pemasaran produk olahan yang baik dan siap untuk dijual. Pada Rabu (31/01/2024) kami melakukan kegiatan pelatihan pengemasan produk olahan yang turut dihadiri oleh ketua PKK dan anggotanya. Teknik pengemasan yang digunakan untuk nugget bayam adalah frozen food  yang dikemas menggunakan plastik vakum dengan berat bersih 150 gram. Olahan produk nugget bayam yang kami inovasikan ini nantinya akan didistribusikan oleh sasaran dengan harga Rp7.000 per pack. Selain melakukan pelatihan terkait pengemasan dan pemasaran, kami juga membentuk suatu kelompok untuk program PASAR agar program PASAR nantinya tetap dikelola dan berkelanjutan.

Akan tetapi, dalam setiap kegiatan pun tak luput dari adanya tantangan. Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah terbatasnya jangkauan pasar karena produk kami termasuk produk baru, sehingga menarik konsumen untuk mencobanya merupakan hal yang sulit. Tantangan lainnya adalah mengajak orang-orang terampil yang dapat berkontribusi secara efektif terhadap pengembangan produk baru. Meluncurkan produk baru memerlukan riset pasar yang menyeluruh dan survei dengan klien untuk memahami preferensi pembelian mereka. Solusi kami dalam menghadapi masalah ini dengan mencari mitra-mitra yang ada di Desa Kayuputih agar dapat melakukan pengambilan produk olahan secara reguler ke kelompok yang telah terbentuk dalam program PASAR.

Di masa yang akan datang, kami berharap para Ibu PKK yang mengikuti program PASAR mampu menerapkan strategi pemasaran dengan tepat. Nantinya, pengemasan ini berlanjut pada pemasaran sebagai bentuk pendukung kewirausahaan. Adanya kewirausahaan tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan pangsa pasar produk nugget bayam. Kewirausahaan dikembangkan dalam beberapa tahun kedepan dengan menerapkan strategi pemasaran yang terintegrasi dimana menggabungkan strategi tradisional dan digital untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. Digitalisasi tersebut memanfaatkan kekuatan media online dalam mendorong penjualan. Media online yang digunakan seperti media sosial dalam menjangkau target pasar yang tepat.

Dosen Pembimbing Lapangan: Lukman Wijaya Baratha, S.Sos., M.A.

Anggota Kelompok:

- Imam Wahyu Beny Nugroho
- Silvia Eka Febriyanti
- Imam Aditya Agung Mulyono
- Devan Andyani N. K.
- Almaidah Ilmi Sufaningtyas
- Reza Rachma Yuniza
- Kevin George Sam Tairas
- Gabitha Jihan Pramesti
- Andrea Wanda Frida
- Restika Pratiwi
- Fahmi Rahmah Febriani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun