Mohon tunggu...
UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang sedang melaksanakan KKN di Desa/Kelurahan Jatingarang, Sukoharjo

Website ini dikelola oleh Ririn Purnama Sari dari program studi Pendidikan IPA selaku sekretaris KKN UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang. Pelaksanaan KKN UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang dimulai dari tanggal 24 Juni - 18 Agustus 2024 dengan DPL yang membersamai yaitu Bapak Supriyono, S.Pd., M.Or.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gebyar Hidup Bersih dan Sehat: Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang Ajarkan PHBS untuk Anak Usia Dini dan Ibu PKK

30 Agustus 2024   20:29 Diperbarui: 30 Agustus 2024   20:31 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang sukses menyelenggarakan gebyar sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) bersama anak usia dini dan ibu-ibu PKK Desa Jatingarang. 

Kegiatan sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) ini merupakan salah satu program kelompok yang digagas oleh kelompok UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang. Sosialisasi PHBS ini dilaksanakan sebanyak dua kali dengan dua sasaran yang berbeda yaitu pelaksanaan yang pertama diselenggarakan pada Sabtu, 03 Agustus 2024 yang ditujukan untuk anak usia dini di TK Jatingarang dan pelaksanaan yang kedua  diselenggarakan pada Rabu, 14 Agustus 2024 yang ditujukan untuk  ibu-ibu TP PKK Desa Jatingarang. 

          Jatingarang, 03 Agustus 2024-"Gebyar Hidup Bersih dan Sehat bersama anak usia dini di TK Jatingarang"

Diselenggarakannya sosialisasi PHBS untuk anak usia dini ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan kepada anak-anak terkait pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan sosialisasi PHBS ini dikoordinator oleh salah satu anggota kelompok UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang yaitu Ririn Purnama Sari. "Pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan anak-anak usia dini sangat krusial karena pada masa ini anak-anak sedang aktif mengeksplorasi lngkungan sekitar mereka. Kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk di usia dini ini akan cenderung melekat dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka di masa depan oleh sebab itu pembiasaan PHBS secara bertahap dapat memberikan asupan positif diantaranya mencegah penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, mebentuk kebiassan bersih dan sehat seumur hidup, serta dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak kelak" jelas Ririn.

Kegiatan sosialisasi PHBS ini diikuti oleh 35 anak yang dilaksanakan di TK Jatingarang dengan bantuan Ibu Eni selaku guru TK Jatingarang. Terdapat tujuh serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam sosialisasi PHBS tersebut. Kegiatan pertama kami mengajak anak-anak untuk senam sehat terlebih dahulu, karena Senam merupakan aktivitas fisik yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam senam tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental anak, terlebih senam dilaksanakan diwaktu pagi hari sehingga mendapatkan vitamin D dari sinar matahari yang baik untuk tulang. Anak-anak terlihat antusias mengikuti instruksi senam dari kami.

Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang

Setelah kegiatan senam selama kurang lebih 15 menit, kegiatan dilanjutkan dengan eksperimen sederhana berupa percobaan pembasmian kuman (kuman dianalogikan dengan lada bubuk) dengan menggunakan sabun. Setelah percobaan selesai dilanjutkan dengan praktek cuci tangan dengan sabun (CTPS) dengan 6 langkah sesuai WHO. Dari dua kegiatan ini kami menjelaskan kepada anak-anak bahwa begitu pentingnya cuci tangan dengan sabun setelah beraktifitas untuk membunuh kuman-kuman penyebab penyakit. Anak-anak terlihat antusias dan tertarik dengan percobaan sederhana yang kami ajarkan.

Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang

Setelah praktik cuci tangan dengan sabun kegiatan dilanjutkan dengan makan bekal bersama-sama dengan diselingi menonton video animasi tentang pentingnya cuci tangan sebelum makan dan pentingnya makan makanan bergizi. Setelah itu dilanjutkan dengan bermain game tentang membedakan mana makanan dan minum yang sehat dan tidak sehat. Anak-anak antusias untuk menjawab setiap tantangan yang kami berikan.

Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang

Serangkaian kegiatan sosialisasi PHBS di TK Jatingarang diakhiri dengan penempelan poster langkah-langkah CTPS dan poster pemilahan sampah yang benar. Pelaksanaan sosialisasi PHBS ini mendapatkan respon baik dari Bu Eni selaku guru di TK Jatingarang. "Kami sangat berterima kasih kepada adek-adek KKN UNNES yang sudah memberikan ilmunya dengan anak-anak TK Jatingarang, menurut saya kegiatan PHBS ini luar biasa lengkap dan runtut sehingga memberi pengetahuan dan manfaat bagi anak-anak"ujar Bu Eni. Tim UNNES GIAT 9 berharap dari serangkaian kegiatn sosialisasi PHBS yang telah kami berikan dapat diserap dengan baik oleh anak-anak dan bisa diterapkan sebagai pembiasaan kegiatan sehari-hari.

        Jatingarang, 14 Agustus 2024-"Gebyar Hidup Bersih dan Sehat bersama Ibu-Ibu TP PKK Desa Jatingarang"

Gebyar hidup bersih dan sehat (PHBS) bersama ibu-ibu TP PKK Desa Jatingarang diselenggarakan melalui pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah. Diselenggarakannya sosialisasi PHBS melalui  pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah  ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan kepada ibu-ibu PKK bahwa limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali dengan merubahnya menjadi sabun cuci tangan yang dapat digunakan dalam serangkaian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di keluarga.  Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini dikoordinator oleh salah satu anggota kelompok UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang yaitu Sajjida Khoirussulfa. "Minyak jelantah merupakan limbah dari minyak sisa penggorengan. Laporan mengenai pengumpulan minyak jelantah yang dilakukan Traction Enerfy Asia dan TNP2K di lima kota besar di Pulau Jawa dan Bali ditemukan 80,52% minyak jelantah dibuang begitu saja. HLimbah minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan maupun risiko banjir, oleh karena itu dibutuhkan daur ulang dari minyak jelantah dan salah satunya dengan mengubahnya menjadi sabun" jelas Sajjida.

Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini diikuti 30 ibu-ibu PKK Desa Jatingarang yang diselenggarakan di Aula Balai Desa Jatingarang. Prose pelatihan dimulai dengan penjelasan terkait PHBS dilingkungan keluarga dilanjutkan dengan pembahasan permasalahan minyak jelantah saat ini, dan kemudian dijelaskan bahan serta alat yang diperlukan dalam pembuatan sabu dari minyak jelantah. Adapun bahan-bahan yang digunakan diantaranya minyak jelantah sebanyak 450 ml yang sudah direndam dengan arang semalam, air sebanyak 172 ml, NaOH atau soda api sebanyak 6 sendok makan atau sekitar 80 garam, 1 endok makan essential oil, dan pewarna (opsional). Selanjutnya untuk alat-alat yang digunakan meliputi ballon whisk, gelas ukur, mangkok plastik, wadah plastik, sendok, cetakan tahan panas, sarung tanga medis, dan masker.

Langkah-langkah pembuatan sabun dari minyak jelantah adalah sebagai berikut:

  • Siapkan minyak jelantah yang sudah direndam dengan arang semalaman.
  • Selama proses pencampuran bahan sangat disarankan untuk menggunakan masker dan sarung tangan.
  • Larutkan soda api dengan air, tunggu hingga tidak terlalu panas.
  • Setelah cukup dingin campurkan minyak jelantah tersebut dengan larutan soda api
  • Aduk merata hingga adonan kalis.
  • Tuangkan essential oil (sesuai selera) dan pewarna sambil adonan terus diaduk.
  • Setelah tercampur merata, adonan dapat dimasukkan ke dalam cetakan.
  • Adonan sabun didiamkan selama 2 hari untuk memastikan adonan bisa dilepas dari cetakan.
  • Untuk penggunaan sabun olahan dari minyak jelantah baru bisa digunakan sekitar 2 minggu  setelah proses curing  (tujuan proses curing : proses mendiamkan sabun ini bertujuan agar tekstur lebih keras,  lebih lembut, aman digunakan dan ph nya juga stabil.
  • Apabila saat mengeluarkan sabun di penantian 2 hari, disarankan untuk segera cuci tangan karena mungkin akan terjadi gejala gatal karena ph sabun belum stabil.

Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Pelatihan pembuatan sabun dra minyak jelantah ini disambut antusias oleh ibu-ibu PKK, terlihat ibu-ibu PKK sangat aktif bertanya dan mengikuti pelatihan sampai akhir dengan hasil sabun yang sudah cukup bagus. 

Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang
Doc UNNES GIAT 9 Desa Jatingarang

Tim UNNES GIAT 9 berharap ilmu yang disampaikan melalui pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini dapat terus dilanjutkan oleh ibu-ibuTP PKK Desa Jatingarang sebagai bentuk inovasi pemanfaatan limbah minyak jelantah terlebih bisa dilanjutkan sampai penjualan dan pemasaran yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga dapat memberikan tambahan pemasukan untuk keperluan keluarga. Inisiatif melalui pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini telah memberikan bukti bahwa ilmu dan potensi limbah di lingkungan masyarakat dapat dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berguna dan memberikan perubahan yang lebih inovatif dan positif menuju masa depan yang berkelanjutan.

Gebyar hidup bersih dan sehat telah sukses diselengarakan oleh tim UNES GIAT 9 Desa Jatingarang dengan hasil yang memuaskan!!

BERSAMA UNNES GIAT MEMBANGUN INDONESIA DARI DESA!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun