Malang (10/09/2022) -- Pembuatan hidroponik sebagai Spot Edu-Wisata ini ditentukan karena telah melakukan survey kebutuhan pada lokasi. Hasil dari survey kebutuhan menghasilkan bahwa Desa Banjarejo memiliki banyak potensi yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi desa wisata, karena didukung dengan lingkungan yang masih asri. Desa Banjarejo memiliki banyak sumber air, sebagaimana dari hasil survei yang telah dilakukan terdapat setidaknya 9 titik air yang bersumber dari tebing.
Pada daerah persawahan diketahui memiliki sumber air yang cukup melimpah dapat dilihat dari adanya beberapa kolam pemancingan milik warga setempat serta adanya embung budidaya ikan air tawar. Lahan hijau yang masih kosong juga dapat kalian temui. Lahan hijau ini masih tergolong cukup luas. Maka dari itu perlu adanya pengembangan terhadap spot wisata di sekitar lokasi tersebut. Pengambangan yang dilakukan yaitu dengan adanya penambahan Spot Edu-Wisata yang memiliki konsep ramah lingkungan agar tidak merusak alam sekitar serta sebagai sarana edukasi untuk menambah wawasan para wisatawan.
Pembuatan Hidroponik ini yaitu dengan Teknologi solar cell berbasis IoT (Internet of Think). Interet of Think  merupakan sebuah konsep dimana suatu produk yang dihasilkan  ditanamkan teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk mengendalikan, dan menghubungkan melalui perangkat lain selama masih terhubung ke internet. IoT dalam hidroponik ini memiliki peran penting dalam pengendalian yang dibutuhkan tanaman. Data yang dihasilkan bisa berupa suhu, kelembapan, kadar air dalam tanah, dan pemantauan hama dengan adanya kinerja sensor yang ditanamkan. Data-data tersebut membantu untuk mengambil sebuah keputusan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas, meminimalkan resiko, serta mengurangi usaha yang diperlukan dalam pengelolahan.
Solar cell yang digunakan juga memiliki peran penting pada kebutuhan sirkulasi air pada hidroponik. Hidroponik sendiri sangat membutuhkan sirkulasi air yang beroperasi secara terus menerus. Sirkulasi air ini tidak dapat bergerak sendiri apabila tanpa tenaga listrik. Namun hidroponik yang dibuat ini memiliki konsep ramah lingkungan oleh karena itu solar cell adalah salah satu komponen penting yang perlu ada dalam pembuatan hidroponik guna untuk mengoptimalisasikan sirkulasi air yang dibutuhkan tanaman. Maka dari itu solusi penggunaan panel surya ini cukup tepat pada konsep ramah lingkungan yang dimana dapat mengkonversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Pembuatan Hidroponik sebagai spot edu-wisata di Desa Banjarejo ini yaitu salah satu solusi yang didapatkan untuk mengoptimalisasikan lahan hijau kosong yang harus di dukung dan dikembangkan dengan baik dengan mengusung konsep ramah lingkungan. Maka dari itu untuk membantu dalam upaya mengembangkan potensi tersebut Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang mencoba memberikan inovasi dengan cara membuat Hidroponik ramah lingkungan. Dari kegiatan ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat yang baik bagi banyak pihak khususnya pada para warga Desa Pagersari sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H