Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang tim Desa Dongkal, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, terlibat dalam proyek pembuatan rumah burung hantu. Rumah burung hantu ini dirancang untuk mengurangi hama tikus yang telah banyak merusak padi para petani. Dengan dukungan dan bantuan dari masyarakat setempat, pembuatan rumah burung hantu berhasil dilaksanakan.
Rumah burung hantu ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi burung hantu sebagai pemangsa alami dari tikus. Diharapkan, keberadaan burung hantu dapat membantu mengendalikan dan mengurangi populasi tikus yang sering merugikan hasil pertanian.
“Rumah burung hantu sendiri masih awam atau jaranglah diketahui masyarakat. Tapi, mungkin dengan dibuatkan oleh adik-adik mahasiswa, mereka mendapatkan pengetahuan dan menjadikan rumah burung hantu sebagai contoh bagi pengurangan hama.” ujar H. Carlis, sebagai Ketua Kelompok Tani di Desa Dongkal, Jumat (26/1/2024).
Kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi ekologis untuk masalah hama sawah, tetapi melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Melalui pendekatan ini, mahasiswa KKN Unsika berhasil memadukan ilmu pengetahuan dengan keterlibatan langsung dalam memberikan solusi untuk keberlanjutan pertanian lokal.
Rumah burung hantu yang dibangun oleh mahasiswa KKN Unsika diharapkan dapat menjadi contoh bagi petani desa-desa lain saat menghadapi masalah serupa dalam mengelola hama pertanian. Keberhasilan proyek ini menegaskan peran penting mahasiswa dalam menjembatani ilmu pengetahuan dan kebutuhan nyata masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H