Mohon tunggu...
KKN 212 Desa Dampit
KKN 212 Desa Dampit Mohon Tunggu... Jurnalis - KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Kegiatan Program Kerja KKN 212 Desa Dampit

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Karnaval dalam Rangka Memeriahkan HUT ke-79 RI Se-Kecamatan Cicalengka

18 Agustus 2024   21:38 Diperbarui: 18 Agustus 2024   21:54 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 18 Agustus 2024, Kecamatan Cicalengka merayakan peringatan HUT RI ke-79 dengan mengikuti karnaval yang meriah dan penuh kreativitas. Karnaval ini diikuti oleh seluruh Desa yang berada di kecamatan cicalengka, masing-masing menampilkan tema yang unik dan menarik seperti kesehatan, pendidikan, dan olahraga. Acara yang dimulai pukul 9 pagi dan berlangsung hingga jam 4 sore ini diadakan di Alun-Alun Cicalengka, di mana warga desa dan peserta KKN 211, 212, dan 213 bersatu untuk memeriahkan suasana dengan semangat kebersamaan dengan berjalan kaki bersama-sama.

Salah satu daya tarik utama dari karnaval tahun ini adalah hasil bumi yang diolah menjadi hiasan yang menakjubkan. Para petani di Desa Dampit berkolaborasi dengan peserta karnaval untuk menghadirkan dekorasi yang berbasis pada produk pertanian lokal. Singkong, jagung, bawang daun, lengkuas, pare, dan terong, yang biasanya menjadi bahan pangan sehari-hari, disulap menjadi elemen dekoratif yang menghiasi mobil-mobil parade serta kostum para peserta.

Dengan pe

Bapak dan Ibu Desa Dampit Memimpin Karnaval Desa Dampit di Kecamatan Cicalengka /dokpri
Bapak dan Ibu Desa Dampit Memimpin Karnaval Desa Dampit di Kecamatan Cicalengka /dokpri
nuh kreativitas, singkong yang biasa dijadikan makanan pokok, kini tampil sebagai ornamen hias yang memperindah kendaraan parade. Jagung berwarna cerah menjadi aksen menarik di berbagai bagian mobil, sementara bawang daun dan lengkuas diatur sedemikian rupa untuk menciptakan pola-pola unik yang memikat. Pare dan terong, dengan bentuknya yang khas, tidak hanya menghiasi kendaraan tetapi juga menjadi bagian dari kostum peserta, memberikan sentuhan alam yang begitu terasa.

Karnaval ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga sebagai wadah untuk mempromosikan hasil bumi lokal dan menunjukkan kebanggaan warga desa terhadap potensi pertanian mereka. Para juri memberikan penilaian terhadap kreativitas, keindahan, dan kesesuaian tema dari setiap kelompok, menambah semangat kompetisi yang sehat di antara para peserta.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar parade, melainkan cerminan dari semangat gotong royong dan inovasi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Dampit. Melalui karnaval ini, warga desa berhasil memadukan tradisi dan kreativitas, menciptakan sebuah perayaan yang tak hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya melestarikan dan menghargai hasil bumi lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun