Pada tanggal 18 Agustus 2024, Kecamatan Cicalengka merayakan peringatan HUT RI ke-79 dengan mengikuti karnaval yang meriah dan penuh kreativitas. Karnaval ini diikuti oleh seluruh Desa yang berada di kecamatan cicalengka, masing-masing menampilkan tema yang unik dan menarik seperti kesehatan, pendidikan, dan olahraga. Acara yang dimulai pukul 9 pagi dan berlangsung hingga jam 4 sore ini diadakan di Alun-Alun Cicalengka, di mana warga desa dan peserta KKN 211, 212, dan 213 bersatu untuk memeriahkan suasana dengan semangat kebersamaan dengan berjalan kaki bersama-sama.
Salah satu daya tarik utama dari karnaval tahun ini adalah hasil bumi yang diolah menjadi hiasan yang menakjubkan. Para petani di Desa Dampit berkolaborasi dengan peserta karnaval untuk menghadirkan dekorasi yang berbasis pada produk pertanian lokal. Singkong, jagung, bawang daun, lengkuas, pare, dan terong, yang biasanya menjadi bahan pangan sehari-hari, disulap menjadi elemen dekoratif yang menghiasi mobil-mobil parade serta kostum para peserta.
Dengan pe
nuh kreativitas, singkong yang biasa dijadikan makanan pokok, kini tampil sebagai ornamen hias yang memperindah kendaraan parade. Jagung berwarna cerah menjadi aksen menarik di berbagai bagian mobil, sementara bawang daun dan lengkuas diatur sedemikian rupa untuk menciptakan pola-pola unik yang memikat. Pare dan terong, dengan bentuknya yang khas, tidak hanya menghiasi kendaraan tetapi juga menjadi bagian dari kostum peserta, memberikan sentuhan alam yang begitu terasa.Karnaval ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga sebagai wadah untuk mempromosikan hasil bumi lokal dan menunjukkan kebanggaan warga desa terhadap potensi pertanian mereka. Para juri memberikan penilaian terhadap kreativitas, keindahan, dan kesesuaian tema dari setiap kelompok, menambah semangat kompetisi yang sehat di antara para peserta.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar parade, melainkan cerminan dari semangat gotong royong dan inovasi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Dampit. Melalui karnaval ini, warga desa berhasil memadukan tradisi dan kreativitas, menciptakan sebuah perayaan yang tak hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya melestarikan dan menghargai hasil bumi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H