stunting di Desa Ciruluk, Kecamatan Kalijati, Kota Subang pada hari Kamis (10/08/2023).
Mahasiswa KKN UPI turut membantu kegiatan pendampingan posyandu balita sebagai bentuk kepedulian terhadap kasusDalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN UPI mengambil kesempatan untuk melakukan sosialisasi terkait stunting. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui seluk-beluk stunting. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu dan balita desa Ciruluk, ibu kader, ibu bidan, dan mahasiswa KKN UPI.
Hilman Muhammad, selaku ketua kelompok mahasiswa KKN UPI desa Ciruluk mengatakan bahwa, “dengan diadakannya penyuluhan terkait stunting dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan diharapkan dari pengetahuan tersebut mampu menekan kasus stunting ke depannya.”
“Masa anak usia 0-2 tahun merupakan masa kritis pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga asupan nutrisi perlu tercukup,” ucap Ibu Aris Sukesi selaku bidan desa Ciruluk pada saat melakukan sosialisasi.
Ibu Aris menjelaskan dengan rinci, bahkan memberikan penekanan kepada ibu-ibu mengenai pentingnya mengonsumsi Tablet Tambah Darah.
“Perlu diperhatikan bagi remaja putri untuk mengonsumsi tablet tambah darahnya (TTD) atau makan-makanan yang baik untuk penambah darah, seperti telur, ikan, dan ati. Jika terkena anemia pada masa remaja, maka berkemungkinan terkena anemia pada masa hamil.” tuturnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H