Pelaksanaan KKM kelompok 57 dalam kurun waktu 35 hari diisi dengan banyak program kerja yang bervariasi dan juga melelahkan,sebab perlu menyeimbangkan estimasi waktu yang diberikan disamping target yang berusaha dicapai.Salah satu proker utama yang diagendakan yakni sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk EM4. Sebelumnya kegiatan ini telah dikoordinasikan dengan kepala kelurahan Candirenggo,ketua RW, ketua Ibu-Ibu PKK dan ketua kelompok tani.Mengingat bahwa proker ini pelaksanaannya perlu dilakukan secara bertahap,yakni dimulai dari tahap koordinasi kegiatan,persiapan alat serta bahan,pelaksanaan dan yang terakhir adalah pendistribusian pupuk yang sudah jadi.
     Maka dari itu setiap hari kamis selama 4 minggu terakhir ini selalu ada kegiatan yang fokusnya adalah pembuatan pupuk EM4 di kelurahan.
    Pada hari pertama,yakni Kamis,29 Desember 2022,dimulai dengan tahap pembukaan dan proses persiapan,pemotongan sayur,buah dan pencampuran bahan-bahannya.D iantara peralatan dan bahan yang diperlukan antara lain LCD, laptop, tong atau drum besar, jerigen, timbangan, pisau, talenan, baskom, dan sarung tangan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah sayur dan buah yang tidak digunakan, air cucian beras, gula merah, dan bekatul
      Selanjutnya tahap kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Januari 2023 pukul 15.30-17.00 WIB. Kegiatannya meliputi pemerasan hasil fermentasi tahap pertama untuk diambil sari-sarinya. Lalu tahapan pembuatan EM4 ketiga dilaksanakan pada pertemuan ketiga yaitu hari Kamis, 12 Januari 2023 yang meliputi pemerasan hasil fermentasi tahap kedua untuk diambil sari-sarinya. Bahan berikutnya yang perlu ditambahkan adalah larutan gula merah sebanyak 30 gram setiap 1 liter sari fermentasi. Tujuan penambahan bekatul dan gula merah adalah sebagai persediaan makanan bagi inokulum mikroorganisme yang sedang melanjutkan proses perkembangbiakan. Sedangkan tahapan pembuatan EM4 keempat yaitu hanya melanjutkan proses fermentasi terakhir selama satu minggu sebagai proses pematangan dan kesiapan mikroorganisme untuk digunakan dan diaplikasikan pada tanaman.
      Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan EM4 sebagai pupuk organik cair ini diakhiri dengan acara penutupan oleh kepala kelurahaan dan ketua kelompok sekaligus pembagian hasil pelatihan pembuatan EM4 pada beberapa RW setempat, seperti RW4, RW5, dan RW12 yang nantinya disebarluaskan ke masyarakat. Jadi mencari manfaat dari limbah sampah organik berupa sayur dan buah yang sudah tidak terpakai bisa menjadi hal yang bernilai seperti EM4 sebagai pupuk organik cair. Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan EM4 ini, selain dapat mengetahui manfaat dan proses pembuatannya, sebagai tindak lanjut diharapkan masyarakat dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sehingga menekan dampak negatif yang ditimbulkan .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H