Mohon tunggu...
kkndesacandirenggo 57
kkndesacandirenggo 57 Mohon Tunggu... Lainnya - KKM UIN Malang 2022

Kuliah Kerja Mahasiswa Kelompok 57 Kelurahan Candirenggo,Kecamatan Singosari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waktunya Bermoderasi, Mahasiswa KKM 57 Lakukan Sosialisasi ke TPQ

19 Januari 2023   13:03 Diperbarui: 14 Februari 2023   15:39 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           Melaksanakan program kerja KKM,Mahasiswa UIN Malang mengambil beberapa tema untuk dijadikan dasar kegiatan yang dilaksanakan.Salah satu tema yang diangkat adalah moderasi beragama.Untuk meralisasikan tema ini, pada hari Jum'at,13 Januari 2023 mahasiswa KKM kelompok 57 mengadakan sosialisasi di TPQ Al-Muhajirin RW 12.

Kegiatan sosialisasi ini mengambil waktu kegiatan mengaji,diawali dengan doa bersama dpimpin ustadzah TPQ,kemudian pembukaan dari ketua kelompok 57.

Pembukaan dilakukan dengan memberikan yel yel yang dapat membangkitkan semangat murid-murid TPQ,di sela sela waktu materi juga menggunakan games tepuk warna untuk membentuk konsentrasi kembali.Murid-murid pun mengikutinya dengan kompak.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pembukaan tersebut berhasil membuat murid-murid TPQ tertarik ,semangat dan kemudian terfokus untuk menyimaknya.Dalam suasana yang sudah terkondisikan tersebut,acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi inti oleh kak Syifa.Pembahasan materi disampaikan dengan menyesuaikan audience yang menjadi sasarannya,yakni dengan materi penanaman karakter untuk anak.Penanaman karakter ini sangat perlu sebab anak-anak adalah generasi penerus yang seharusnya paham Al-Qur'an dan bersifat moderat dalam beragama.Moderat berarti beragama secara damai,tidak berat sebelah atas agama lain,tidak radikal sehingga tidak ekstrim dalam beragama,inilah yang senantias menjadi do'a sehari hari,yakni permohonan untuk bisa menjaga keseimbangn dunia dan akhirat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Melalui sosialisasi ini,murid-murid TPQ dibekali penanaman sikap moderasi dalam beragama,misalnya dengan memberi penjelasan bahwa jika satu sama yang lainnya itu fanatik beragama,maka akan saling terpecah belah dan melemahkan persatuan dan kesatuan di Indonesia,pahahal persatuan itu sangat diprlukan untuk mewujudkan kedamaian dan ketentraman.

Oleh sebab itu materi yang disampaikan untuk murid-murid TPQ isinya menekanan tentang kerukunan beragama,saling hormat menghormati,menghargai dan tolong meolong dalam kebaikan.Jadi kak Syifa memberi nasihat bahwa meskipun teman kita berbeda agama,ketika dalam kesulitan hendaknya kita menolongnya,sebab satu individu dengan individu yang lain pada dasarnya bersaudara.

Disampaikan terdapat tiga macam ukhuwah,yakni ukhuwah islamiyah yakni persaudaraan sesama umat islam,ukhuwah insaniyah atau persaudaraan sesama manusia serta ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sebangsa setanah air.Dengan ukhuwah islamiyah,ikatan persaudaraan menjadi lebih dekat,sebab persamaan yang dimiliki tentunya semakin banyak.

Sedangkan dengan ukhuwah insaniyah,maka satu sama lainnya diikat dengan jiwa kemanusiaan,sebagai hasilnya ikatan yang dibangun akan berlandaskan rasa kasih sayang dan berusaha selalu mencari sisi positif/kebaikan dari setiap orang.Sedangkan dengan ukhuwah wathaniyah,maka persaudaraan yang dibangun berlandaskan toleransi,tanpa membeda-bedakan agama,ras,suku,agama maupun adat istiadat.

Persaudaraan ini dipersatukan oleh jiwa kebangsaan.Dalam hal ini kak Syifa memberika contoh bahwa diantara teman-teman KKM ini ada yang asalnya dari luar Jawa,sedangkan mayoritas adalah dari Jawa.Namun walaupun begitu tidak pernah terjadi diskriminasi terhadap perbedaan ini,contoh kecilnya adalah dalam berkomunikasi kami menggunakan bahasa Indonesia agar dapat dipahami semuanya.

Dapat dipahami bahwa dengan ukhuwah yang kuat adalah awal mula terciptanya kedamaian.Walaupun begitu ada juga hal-hal yang bsa merusak ukhuwah,diantaranya adalah fanatisme,pemahaman yang keliru terhadap ilmu agama,kurangnya empati dan toleransi.Maka dari itu untuk mengantisipasinya perlu pengarahan dengan ditanamkannya sikap beragama yang benar sejak dini,supaya di masa depan nanti tidak mudah terpengaruh hasutan atau provokasi yang menjerumuskan pada tindakan tindakan radikal yang dampaknya akan membawa kerugian dan bahaya.

Setelah penyampaian materi,untuk memperdalam sekaligus mengevaluasi pemahaman murid-murid TPQ,kak Syifa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari yang dijelasan tadi untuk melakukan review materi.Ternyata anak-anak TPQ berhasil menjawab setiap pertanyaan dengan kompak,bahkan mereka terlihat begitu antusias.

Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa penyampaian materi telh berhasil,sebagai indikasinya adalah pemahaman anak-anak akan sikap-sikap bermoderisasi beragama.

Seusai tanya jawab tersebut,suasana menjadi ramai sehingga anak-anak terbawa suasana untuk mengobrol sendiri dengan temannya.Untuk kembali menenangkan suasana,kak Syifa dengan dibantu teman-teman KKM yang lain berusaha mengkondisikan suasana kembali,baik dengan yel yel tepuk diam dan juga mengingatkan anak-anak satu persatu secara langsung.

Tanpa butuh waktu lama,suasana sudah dapat dikondisikan kembali,baru setelah itu dilakukan penutupan dengan do'a bersama.Dengan arahan ibu Widya selaku pengurus TPQ Al-Muhajirin,sosialisasi ditutup dengan khidmad dan seperti biasanya,sebelum pulang,anak-anak TPQ berbaris untuk bersalaman dengan ustadzah-ustadzah dan juga para kakak-kakak KKM 57 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun