Perkembangan zaman sekarang ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang memberikan dampak begitu besar bagi kehidupan manusia. Kompetensi untuk hidup layak bergantung pada keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di masa kini, diantaranya yaitu keterampilan berpikir kritis, kreativitas, berkolaborasi, dan berkomunikasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan tersebut adalah melalui prakarya.
Prakarya dapat diartikan sebagai hasil bentuk ketrampilan, kerajinan tangan, atau hasta karya yang umumnya dari barang bekas di mana dari bahan-bahan tersebut kemudian dirangkai sendiri dengan kreasi yang menarik dan memiliki nilai tambah. Prakarya dan kewirausahaan sekarang ini diarahkan untuk menciptakan entrepreneur yang kreatif dan inovatif. Oleh karena itu diperkenalkan pendidikan prakarya dan kewirausahaan secara formal di sekolah sebagai langkah untuk menyiapkan lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia.
Untuk mendorong kreativitas dan inovasi anak didik sejak dini, mahasiswa KKN MBKM MD Universitas Negeri Malang melakukan kegiatan pendampingan dan pelatihan prakarya bagi siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN Satu Atap Satu Bendungan, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Rangkaian acara pendampingan dan pelatihan tersebut terdiri dari beberapa pertemuan, dan ditutup dengan acara penilaian prakarya yang telah dibuat. Setiap kelas membuat karya yang berbeda dengan bahan yang sama dan setiap kelas dibagi menjadi 4 sampai 6 kelompok. Satu hari sebelum pertemuan dilakukan, para mahasiswa KKN membuat model prakarya yang akan diajarkan kepada siswa SDN Satu Atap Satu Bendungan.
Pertemuan tanggal 28 dan 29 September 2022, prakarya yang dibuat menggunakan bahan dasar stik es krim. Siswa kelas 4 membuat hiasan dinding, kelas 5 membuat kotak pensil, dan kelas 6 membuat miniatur rumah.
Pertemuan kedua diadakan pada tanggal 25 Oktober, prakarya yang dibuat untuk semua kelas sama yaitu kerajinan bunga dari sendok plastik namun dengan tingkat kesulitan yang berbeda di setiap kelasnya. Siswa kelas 4 membuat bunga tulip sederhana, kelas 5 membuat bunga mekar, dan kelas 6 membuat bunga teratai dari sendok plastik.
Pertemuan ketiga diadakan tanggal 26 Oktober, menggunakan bahan dasar kertas nasi yang dibuat menjadi figura untuk kelas 4, hiasan dinding untuk kelas 5, dan untuk kelas 6 membuat bunga sebagai hiasan ruang tamu. Pertemuan ketiga ini merupakan acara pendampingan dan pelatihan yang terakhir.
Kemudian pada tanggal 18 November diberikan hadiah kepada kelompok terbaik di setiap kelas. Kriteria penilaiannya yaitu kreativitas, kerjasama, proses pengerjaan, dan hasil akhir. Pemberian hadiah ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas apa yang telah dikerjakan oleh anak-anak, serta untuk lebih memacu semangat anak-anak dalam pembuatan prakarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H