Dawuhan, 11 Agustus 2024 - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel Tahun 2024 di Desa Dawuhan telah memasuki minggu kelima dengan berbagai kegiatan yang semakin produktif dan bermanfaat bagi masyarakat setempat. Selain melanjutkan program-program rutin seperti madrasah learning, kunjungan ke UMKM, monitoring dari dosen pembimbing, jumat bersih, dan social visit. Pada minggu ini mahasiswa juga menginisiasi pembuatan produk ecobrick bersama siswa-siswi SDN Dawuhan, yang menjadi fokus utama kegiatan minggu ini.
Kegiatan madrasah learning yang sudah menjadi program rutin selama KKN ini terus berjalan dengan lancar. Para mahasiswa KKN aktif memberikan pembelajaran agama kepada siswa-siswi di Desa Dawuhan, dengan harapan dapat memperkuat pemahaman mereka tentang nilai-nilai keagamaan. "Kami melihat antusiasme yang tinggi dari anak-anak dalam setiap sesi madrasah learning, ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik," ujar Nabilah Alfiyani, salah satu mahasiswa yang menjadi pengajar.
Di sisi lain, kegiatan monitoring dari dosen-dosen pembimbing memberikan evaluasi dan arahan bagi para mahasiswa untuk memastikan program kerja KKN berjalan sesuai dengan tujuan. "Masukan dari dosen sangat membantu kami dalam memperbaiki dan mengoptimalkan program-program yang kami jalankan," kata Muhammad Rizky Syaputra.
Selain itu, social visit ke rumah-rumah warga menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dan masyarakat Desa Dawuhan. "Kegiatan ini membuat kami lebih dekat dengan masyarakat, dan kami bisa lebih memahami kebutuhan serta harapan mereka," tambah Muhammad Rizky Syaputra.
Puncak dari kegiatan minggu ini adalah pembuatan produk ecobrick bersama siswa-siswi SDN Dawuhan. Mahasiswa KKN bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengedukasi para siswa tentang pentingnya mengelola sampah plastik dan cara membuat ecobrick. Ecobrick yang dihasilkan kemudian digunakan untuk membuat produk berupa meja dan rak, yang akan digunakan di sekolah sebagai bagian dari program Adiwiyata. "Proses ini bukan hanya mengajarkan anak-anak tentang pengelolaan sampah, tetapi juga mengajak mereka untuk berkreasi dan berinovasi dengan memanfaatkan bahan yang sering dianggap tidak berguna," jelas Dina Agustin, koordinator kegiatan.
Kegiatan pembuatan ecobrick ini diharapkan dapat menjadi proyek berkelanjutan yang dapat dilanjutkan oleh siswa dan guru di SDN Dawuhan, bahkan setelah masa KKN berakhir. "Kami berharap, inisiatif ini dapat menginspirasi sekolah lain dan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan terus berinovasi dalam pengelolaan sampah," tutup Dina Agustin.
Dengan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, mahasiswa KKN berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Dawuhan, baik dari segi pendidikan, ekonomi, maupun lingkungan. Kegiatan KKN ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H