pertanian yaitu penggunaan pot vertikultur, pupuk organik cair (POC) dan pupuk kompos.
Pada Sabtu, 24 Agustus 2024, mahasiswa kelompok 7 KKN-T FAPERTA UNIDA menggelar kegiatan penyuluhan kepada petani di Kp Cukangaleuh RT 01/RW 08, Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor. Yang memperkenalkan mengenai inovasiKegiatan tersebut diadakan bertujuan untuk  mengatasi tantangan para petani dan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di Kp Cukangaleuh RW 08 Desa Cisalada dengan memaksimalkan hasil pertanian selama produksi.
Penyuluhan diawali dengan pemberian Pree Test kepada peserta guna mengetahui pengetahuan mereka terhadap vertikultur, kompos dan POC sebelum mendapatkan penyuluhan. Setelah praktik penyuluhan selesai, diadakan sesi tanya jawab dan pengisian post test untuk meninjau sejauh mana audiens memahami materi penyuluhan yang diberikan.
Berdasarkan hasil pre-test yang diberikan kepada audiens sebelum penyuluhan, sebagian besar belum memahami konsep pot vertikultur, kompos, dan POC. Namun, hasil post-test setelah penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman audiens terhadap materi tersebut. Peningkatan ini menandakan bahwa kegiatan penyuluhan berhasil meningkatkan pengetahuan audiens mengenai pot vertikultur, kompos, dan POC secara efektif.
Salah satu metode yang diperkenalkan adalah penggunaan pot vertikultur, yang memungkinkan penanaman tanaman secara vertikal sehingga dapat memaksimalkan penggunaan lahan terbatas. Luffy Oktaviana sebagai pemateri pertama menjelaskan bahwa metode pot vertikultur in dapat meningkatkan proses produksi dan hasil panen para petani dengan memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas.
" Penggunaan metode vertikultur memungkinkan penanaman tanaman dengan jumlah yang lebih besar dalam ruang yang sama apabila dibandingkan dengan metode konvensional. Pot Vertikultur juga mengurangi biaya pemeliharaan dan penggunaan lahan, sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan serta dapat meningkatkan pendapatan petani." terangnya.
Kemudian materi kedua mengenai kompos yang disampaikan oleh M.Fahmi Ramdani. Fahmi menjelaskan secara singkat bahwa penggunaan kompos dapat meningkatkan kesejahteraan petani juga.Kompos yang dasarnya terbuat dari bahan limbah peternakan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas tanah sebagai media tanam. Tanah yang diberi campuran kompos akan menjadi lebih subur, sehingga dapat meningkatkan produktifitas tanaman.
" Dengan penggunaan pupuk kompos, petani bisa mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk kimia yang harganya relatif mahal. Dengan demikian, petani dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan serta dapat menghasilkan panen yang melimpah dengan biaya produksi yang lebih rendah." ungkapnya.
Terakhir ada penggunaan POC (Pupuk Organik Cair) yang dijelaskan M.Faozi Zahri sebagai pemateri. Faozi menjelaskan mengenai POC yang merupakan pupuk yang dibuat dengan memanfaatkan limbah dapur seperti sayuran dan kulit buah yang kemudian difermentasi. POC juga kaya akan kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan dapat membantu pertumbuhan tanaman.
" Penggunaan POC dapat memaksimalkan produksi dan hasil panen para petani, selain itu nutrisi dari POC tidak kalah dengan pupuk kimiawi yang harganya relatif mahal, dan POC juga lebih mudah diserap oleh tanaman. POC dapat meningkatkan kesuburan tanah dan membantu tanaman dalam melawan hama dan penyakit, sehingga petani tidak perlu sering membeli obat tanaman." terangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H