BREBES (10/02/23) Tujuan pembangunan berkelanjutan atau lebih akrab dikenal dengan sebutan SDGs merupakan kesepakatan pembangunan baru yang merupakan tindak lanjut dari kesepakatan global sebelumnya yaitu MDGs (Milennium Development Goals) yang mendorong perubahan-perubahan menuju pembangunan berkelanjutan yang didasarkan atas hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Perumusan dokumen kebijakan tujuan pembangunan berkelanjutan ini dibuat dari bawah yaitu masyarakat (bottom up) dan bersifat partisipatif sehingga dapat benar-benar melahirkan solusi menyeluruh bagi permasalahan dan tantangan yang dihadapi seluruh negara. SDGs berisikan 17 tujuan dengan 169 sasaran yang diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negara-negara di seluruh dunia.
Mengusung tema yang juga berlandaskan pada SDGs, kegiatan KKN yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro diimplementasikan oleh para mahasiswa KKN ke dalam berbagai macam program kegiatan di wilayah KKN masing-masing. Dinda Yunita Salsabila, mahasiswi dari Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota yang mendapat wilayah KKN di Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes juga turut serta membawakan program kerja yang sejalan dengan tema KKN yang berkaitan dengan SDGs. Program yang dibawakan adalah pembuatan infografis potensi dan masalah desa yang merupakan implementasi untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan poin 11 yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan. Infografis potensi dan masalah adalah hal mendasar yang dapat menjadi input dari proses perencanaan pembangunan wilayah. Selain itu, penginterpretasian potensi dan masalah dalam bentuk infografis juga membantu masyarakat awam untuk memahami gambaran umum wilayah tempat tinggal mereka masing-masing.
Selain membawakan program yang mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan poin 11, Dinda juga turut serta membuatkan peta persebaran sarana kesehatan Desa Cimohong. Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, dikarenakan Desa Cimohong memiliki permasalahan stunting yang tinggi sehingga keberadaan sarana kesehatan sangat diperlukan. Desa Cimohong telah memiliki Pos Kesehatan Desa (PKD) dan posyandu balita serta jadwal pelaksanaan, namun belum memiliki peta persebaran sarana kesehatan. Pembuatan peta persebaran sarana kesehatan bertujuan untuk memberikan informasi terkait lokasi keberadaan dan jadwal operasional dari setiap sarana kesehatan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk datang ke PKD dan ibu yang memiliki anak balita untuk datang ke posyandu balita sehingga permasalahan stunting di Desa Cimohong dapat diturunkan.
Penulis: Dinda Yunita Salsabila FT Perencanaan Wilayah dan Kota
Dosen Pembimbing: Rachma Purwanti, S.KM, M.Gizi
Lokasi: Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H