Tak terasa sudah 36 hari kami KKN di desa Bulurejo, yang mana menandakan hampirnya kepulangan kami ke rumah masing-masing.
Karena tidak mau berpamitan secara mendadak, kami mengobrol dengan Abah Tamyiz selaku tuan rumah yang kami jadikan posko putri di desa Bulurejo. Sewaktu berbincang dan mengatakan kapan kepulangan kami, Abah Tamyiz hanya diam mendengarkan kami sambil merenung.
Ketika kami sudah selesai berbicara Abah Tamyiz menyahuti kami dan berkata, "wes emeh berarti Yo ndok, lah engkok sopo seng Manggeni omahku, seng berseni omah, lak kan nggak onok" ujar Abah Tamyiz lalu umi Marni juga menyahuti, "duh Yo sepi marengene umah Iki wes" ujar beliau dengan raut wajah sedih yang tidak bisa disembunyikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H