Mohon tunggu...
Linda Oktaviani
Linda Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN BTV III

Mahasiswa KKN Back To Village 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Strategi Digital Marketing terhadap Penjual Tahu Walek

9 September 2021   21:40 Diperbarui: 9 September 2021   21:54 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abstract: Entrepreneurship is a process of developing, identifying,and bring vision to life. With the Covid-19 pandemic in Indonesia, which has existed since March 2020, which has an impact on the sector the Indonesian economy. The affected community feel like they have lost their job, because with the Covid-19 pandemic they are can't sell as usual, so they have to sell at home with limits and applicable health protocols in addition to human resources that

inadequate, lack of knowledge about technology and poor mindset proceed. Therefore, with KKN, the author can learn and guide Homemade Tahu Walek seller to manage how to sell which aims to increase knowledge about technology and entrepreneurial mindset regarding

product manufacturing and product marketing in order to increase the attractiveness of consumer. The method used by the author is observation and assistance to respondents or targets. After 30 days of training and mentoring there are results Tahu Walek product, which already has the brand name "Tahu Walek AVI" with a new variation, has been in great demand and has received very good demand.

Keywords : Entrepreneurship, observation, Economy

 

Abstrak : Kewirausahaan merupakan suatu proses mengembangkan, mengidentifikasi, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Dengan adanya suatu pandemic Covid-19 di Indonesia yang sudah ada sejak bulan maret 2020 lalu yang berdampak pada sektor perekonomian masyarakat di Indonesia. Masyarakat yang terkena dampak tersebut merasa kehilangan pekerjaannya, karena dengan adanya pandemic Covid-19 ini mereka tidak bisa berjualan seperti biasanya, sehingga mereka harus berjualan dirumah dengan batasan dan protokol kesehatan yang berlaku selain itu sumber daya manusia yang kurang memadai, kurangnya pengetahuan tentang tekhnologi dan pola pikir yang kurang maju. Oleh karena itu, dengan adanya KKN, penulis dapat belajar dan membimbing penjual Tahu Walek rumahan untuk mengelolah cara berjualan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang tekhnologi dan pola pikir wirausahawan mengenai pembuatan produk dan pemasaran produk agar bisa meningkatkan daya tarik para konsumen. Adapun metode yang digunakan penulis yaitu observasi dan pendampingan terhadap responden atau target sasaran. Setelah selama 30 hari dilakukan pelatihan dan pendampingan  terdapat hasil produk Tahu Walek yang telah memiliki brand menjadi "Tahu Walek AVI" dengan variasi baru telah diminati dan mendapat sambutan permintaan yang sangat bagus.

Kata Kunci : Kewirausahaan, Observasi, Perekonomian

 

PENDAHULUAN

  • Analisis Situasi

Kabupaten Jember merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur, yang secara geografis Kabupaten Jember terletak pada posisi 627'29" s/d 714'35" Bujur timur dan 759'6" s/d 833'56" Lintang Selatan yang berbentuk dataran ngarai yang subur pada bagian Tengah dan Selatan, yang dikelilingi dengan pegunungan yang memanjang sepanjang batas. Kabupaten Jember terdiri dari 31 Kecamatan, 22 Kelurahan dan 226 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan dan 7.724 desa di Jawa Timur). Kelurahan Baratan merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Kode Pos 68112. Wilayah Kelurahan Baratan memiliki luas sekitar 6,28 km2 yang terdiri dari 5 lingkungan, yaitu Lingkungan Baratan Kecil, Lingkungan Baratan Timur, Lingkungan Cupu, Lingkungan Glisat, dan Lingkungan Krajan. Kantor Kelurahan Baratan terletak di Jl. Rasamala.

Kewirausahaan merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian (Pringga, 2012). Dengan adanya suatu pandemic Covid-19 di Indonesia yang sudah ada sejak bulan maret 2020 lalu yang berdampak pada sektor perekonomian masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali pada Kelurahan Baratan yang dimana para wirausaha atau pedagang mengalami penurunan omset penjualan. Masyarakat yang terkena dampak tersebut merasa kehilangan pekerjaannya, karena dengan adanya pandemic Covid-19 ini mereka tidak bisa berkerja , sehingga mereka harus membuat/membuka usaha sendiri dengan batasan dan protokol kesehatan yang berlaku. Salah satu contohnya di Kelurahan Baratan yaitu seorang warga yang baru saja membuka sebuah wirausaha Tahu Walek untuk menambah pemasukan keuangan keluarga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan pengisi waktu luang.

Tahu walek merupakan kudapan atau cemilan dari olahan tahu yang digoreng dengan isi aci atau tepung tapioka dengan isi ayam dan bahan lainnya. Dinamakan walek yang juga berarti terbalik karena cara membuat tahu walek ini memang dengan cara dibalik.Setelah tahu digoreng lalu dibelah dan di balik baru kemudian di beri isi yang biasanya berupa adonan aci atau tepung tapioka dengan isi ayam, ikan tenggiri, daging sapi atau sesuai selera. Namun, yang menjadi kendalanya adalah penjualan Tahu Walek ini tidak atau masih belum  mempunyai logo brand pada usahanya dan kurangnya inovasi  produk  yang dipasarkan oleh pemilik usaha serta masih belum banyak dari masyarakat yang mengenal produk yang telah di jual sasaran.

Oleh karena itu, dengan adanya KKN penulis dapat belajar, membantu dan membimbing penjual Tahu Walek dalam jangka waktu selama 30 hari dari tanggal 11 Agustus 2021 sampai 09 September 2021.

Dalam program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19 ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yag bersangkutan agar bisa memperoleh tambahan penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengana mengadakan pelatihan-pelatihan, diharapkan dapat menjadi wirausahawan.

  • Permasalahan Mitra

 

Ibu Veny merupakan salah satu penjual rumahan Tahu Walek di Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Dimana usaha penjualan tersebut baru saja di dirikan kurang lebih selama dua bulan terakhir ini, namun omset penjualan yang didapatkan tidak maksimal. Berbagai masalah yang didapatkan yaitu, seperti naik turunya penjualan, kualitas makanan yang berbasis gorengan jika sudah terlalu lama maka akan terasa lempem dan tidak renyah atau kriuk lagi jika makanan tersebut di order oleh konsumen dengan jarak yang lumayan jauh, tidak adanya pemasaran produk sehingga ruang lingkup pemasaran tidak begitu luas, belum memiliki label atau brand produk sehingga konsumen tidak memiliki atau mengetahui contact person dari penjual Tahu Walek tersebut.

 

 

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Kegiatan KKN BTV III ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan penghasilan melalui pelatihan-pelatihan dalam berwirausaha. Beberapa permasalahan yang di hadapi mitra di tawarkan solusinya sebagaimana pada table di bawah ini.

Tabel 1. Permasalahan dan Solusi

NO

PERMASALAHAN MITRA

SOLUSI

TARGET LUARAN

1

Belum memiliki label atau brand produk pada kemasan

Melakukan pelatihan dan mengenalkan aplikasi canva dalam pembuatan logo, Pamflet, Brosur dan lain sebagainya

Mitra dapat membuat dan menghasilkan label menggunakan aplikasi canva

2

Pemasaran produk yang kurang luas

Melakukan pelatihan tentang pemasaran produk melalui media sosial

Pemasaran produk bertambah luas dengan adanya pemasaran online melalui media sosial

3

Belum mengetahui cara mengatasi masalah produk berbasis gorengan yang melempem dan tidak renyah atau kriuk lagi  jika di order dengan konsumen jarak jauh

Melakukan pelatihan membuat produk yang berkualitas, dan disarankan membuat produk berbasis frozen food.

Mitra dapat membuat produk yang berkualitas, dan bisa membuat produk berbasis frozen food.

METODE

Kegiatan KKN BTV III UNEJ pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan selama 30 hari dari tanggal 11 Agustus 2021 sampai 09 September 2021. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dalam KKN program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat terdampak Covid-19 ini dapat membantu penjual Tahu Walek rumahan di Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Adapun pemberdayaan wirausaha yang dilakukan ialah dengan mengadakan beberapa tahapan yang diantaranya adalah :

Gambar 1. Canvas Program Kerja KKN BTV3

roadmap-613a1a9a31a28740ca793e62.png
roadmap-613a1a9a31a28740ca793e62.png
Gambar 2. Roadmap Program Kerja KKN BTV3

matriks-kkn-linda-613a1ba906310e3a3e016d43.jpg
matriks-kkn-linda-613a1ba906310e3a3e016d43.jpg
Gambar 3. Matriks Kegiatan KKN BTV3
  • Tahap observasi dan identifikasi masalah dengan sasaran, menyusun dan menyesuaikan program kerja beserta memberikan materi mengenai cara berbisnis dan cara UMKM bertahan di tengah pandemic.
  • Tahapan yang kedua yaitu melakukan suatu pendampingan mengenai cara membuat produk yang kreatif dan inovatif.
  • Tahapan ketiga yaitu pendampingan dalam membuat label, logo dan poster produk menggunakan aplikasi CANVA.
  • Tahap keempat yaitu membagikan produk Tahu Walek gratis terhadap masyarakat sekitar (Jumat Berkah) sekaligus memperkenalkan Brand produk sebagai promosi.
  • Tahapan kelima yaitu mentoring penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran produk sekaligus melakukan monitoring beserta evaluasi.
  • Tahapan yang terakhir yaitu membuat laporan akhir KKN.

HASIL DAN PEMBAHASAN

            Dari hasil Observasi dan identifikasi tersebut kemudian dilakukan pendekatan kepada sasaran utnuk dilakukan suatu pendampingan, penguatan motivasi berwirausaha dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sasaran dalam hal meningkatkan kualitas produknya. Pelatihan-pelatihan yang sudah dilakukan adalah pelatihan mengenai pentingnya branding pada sebuah produk, pelatihan tentang membuat produk-produk yang berkualitas, pelatihan tentang cara membuat logo, label, brosur menggunakan aplikasi Canva, dan pelatihan pemasaran produk. Berikut merupakan suatu tahapan program kerja yang dilakukan selama 30 hari KKN :

Tahapan program kerja yang pertama yaitu melakukan observasi dan identifikasi masalah dengan sasaran, menyusun dan menyesuaikan program kerja.

img-20210813-161034-613a1acd31a28744f5214c02.jpg
img-20210813-161034-613a1acd31a28744f5214c02.jpg
Gambar 4. Identifikasi Masalah Bersama Sasaran

Dengan adanya suatu observasi dan identifikasi masalah, mahasiswa dapat mengetahui apa yang menjadi kendala dalam berwirausaha di Desa Baratan, salah satunya Ibu penjual Tahu Walek rumahan yang bernama Ibu Veny. Setelah mengetahui kendala-kendala yang menjadi masalah mahasiswa dapat mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada, dengan tahapan awal melakukan suatu pembelajaran kepada sasaran tentang pentingnya branding pada sebuah produk dengan saya Linda Oktaviani Mahasiswa KKN sebagai mentor. Yang kedua yaitu melakukan suatu pendampingan kepada sasaran tentang cara membuat produk yang kreatif dan inovatif, solusi ini juga sesuai dengan identifikasi masalah yang didapatkan dari masyarakat sekitar.

img-20210812-111645-613a1b340101903ae72d3df4.jpg
img-20210812-111645-613a1b340101903ae72d3df4.jpg
  

Gambar 5. Membuat Produk Bersama Sasaran

Dengan adanya masalah mengenai variasi, mahasiswa membuat produk dengan variasi tambahan yaitu adanya Tahu Walek  frozen food, sehingga makanan tersebut bisa lebih tahan lama dan lebih simple untuk dikirim dengan jarak yang lumayan jauh. Terdapat dua kemasan disini dengan harga yang berbeda, kemasan yang pertama yaitu dengan kemasan mika besar yang di beri harga Rp. 10.000/16 pcs sedangkan kemasan kedua yaitu mika tanggung yang diberi harga Rp.5.000/8 psc.

Yang ketiga yaitu melakukan suatu pendampingan kepada sasaran tentang cara membuat logo, label, brosur dengan menggunakan aplikasi CANVA, dan mengenalkan tool yang ada pada aplikasi CANVA, sehingga memudahkan sasaran dalam membuat keperluan produk untuk memiliki ciri khasnya melalui pembuatan logo dan label.

whatsapp-image-2021-09-08-at-13-26-31-613a1c0606310e100a1c37d4.jpeg
whatsapp-image-2021-09-08-at-13-26-31-613a1c0606310e100a1c37d4.jpeg
Gambar 6. Membuat Logo, Label, dan Poster

whatsapp-image-2021-09-08-at-13-27-04-613a1b6401019062f76409a3.jpeg
whatsapp-image-2021-09-08-at-13-27-04-613a1b6401019062f76409a3.jpeg
Gambar 7. Pelatihan Cara menggunakan Aplikasi CANVA

Tujuan dalam pendampingan dan pengenalan aplikasi CANVA untuk membuat logo dan lainnya adalah agar sasaran bisa lebih kreatif dalam  mendesain pemasaran selanjutnya, selain bisa memberikan ciri khas terhadap produk dengan desain ini juga akan mempercantik packaging produk. Dalam pelatihan ini, sasaran dapat membuat logo, label dan poster produk.

 

whatsapp-image-2021-08-31-at-13-11-13-613a1b86010190695f6f4372.jpeg
whatsapp-image-2021-08-31-at-13-11-13-613a1b86010190695f6f4372.jpeg
Gambar 8. Kegiatan Berbagi Jumat Berkah dan Promosi

Yang  keempat yaitu  memasarkan produk  melalui medsos dan juga sedikit membagikan produk kepada masyarakat sekitar sekaligus memperkenalkan Brand produk sebagai promosi. Media sosial merupakan media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif (Suryani, 2014).

 Komunikasi pemasaran merupakan salah satu bauran promosi, di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk dan jasanya. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan (Tjiptono, 2006:35) dalam jurnal Suryani, 2014.

whatsapp-image-2021-09-08-at-13-39-12-613a1c6706310e100a1c37d7.jpeg
whatsapp-image-2021-09-08-at-13-39-12-613a1c6706310e100a1c37d7.jpeg
Gambar 9. Akun Instagram Tahu Walek AVI

Yang kelima yaitu melakukan mentoring penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran produk sekaligus melakukan monitoring beserta evaluasi. Suatu mentoring media sosial agar sasaran dapat dengan mudah melakukan pemasaran produk dengan membuat akun penjualan agar produk bisa dijual secara online. Dalam melakukan mentoring ini, mitra dapat memahami cara pemasaran melalui media sosial. Monitoring dan evaluasi merupakan suatu tindakan untuk mengetahui apakah pelatihan-pelatihan yang selama ini diberikan sudah bisa di terapkan dengan baik dan benar oleh sasaran. Dalam monitoring dan evaluasi ini, mitra sudah bisa membuat label produk sampai hal pemasaran secara online melalui media sosial.

Yang keenam yaitu, membuat laporan akhir KKN. Laporan akhir disini adalah membuat sebuah artikel program kerja selama KKN, membuat suatu video program kerja selama KKN, dan sebuah logbook mingguan yang telah dikerjakan selama 30 hari.

Dari hasil pendampingan dan pelatihan selama KKN ini, produk Tahu Walek yang telah memiliki brand nama "Tahu Walek AVI" dengan variasi baru telah diminati dan mendapat sambutan permintaan yang sangat bagus. Permintaan datang baik dari masyarakat sekitar Desa Baratan maupun luar Desa Baratan, bahkan omset penjualan telah mencapai Lebih dari 100 ribu per hari dan produksi mencapai 300 sampai 500 biji tahu walek.

KESIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid'19 ini menghasilkan masyarakat yang lebih bisa mengerti tentang cara berwirausaha di era tekhnologi yang lebih canggih dan banyaknya persaingan dari para pebisnis lainnya. Selain itu, telah dapat meningkatkan kualitas produk dengan variasi baru yaitu Frozen food, produk Tahu Walek AVI  dapat tersosialisasi ke masyarakat dan wilayah yang lebih luas, sehingga dapat memperluas pemasaran, meningkatkan omset penjualan Tahu Walek AVI.

SARAN

Diharapkan pelatihan-pelatihan yang telah diberikan selama KKN dapat ditindak lanjuti untuk terus diterapkan sasaran dalam berwirausaha Tahu Walek AVI.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Tekhnologi, dan Pendidikan Tinggi, Dosen Pembimbing Lapang KKN, Kepala Desa Baratan serta Masyarakat Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.

DAFTAR PUSTAKA

Pringga, N. (26 Oktober 2012). Artikel Tentang Kewirausahaan URL https://pringganugraha.wordpress.com/2012/10/26/artikeltentang-kewirausahaan

Suryani, I. 2014. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pemasaran Produk dan Potensi Indonesia dalam Upaya Mendukung ASEAN Community 2015. http://journal.uii.ac.id/jurnalkomunikasi/article/viewFile/6471/5830

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun