Kabupaten Malang -- Untuk membantu meningkatkan nilai ekonomis dari kerajinan batik Desa Bocek Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pembinaan pengemasan kepada pengrajin "Batik Berlian" Bocek. Selama ini para pengrajin batika hanya membungkus produk batiknya dengan model sederha.
 "Kotak gitu tapi polos, tidak ada motif. Meskipun pesanan banyak atau sedikit sama saja" ujar Uswatun pemilik Batik Berlian ketika ditanya model pengemasan yang biasa digunakan untuk membungkus kain batiknya. Kemasan sendiri sebenarnya sangat penting karena selain melindungi produk yang ada didalamnya kemasan juga akan menambah nilai jual dari produk tersebut jika memiliki keunikan dan  kesan. Apalagi batik sebagai produk kerajinan yang memiliki nilai estetik pasti akan diminanti jika memiliki tampilan yang menarik. Sehingga desain kemasan mejadi fokus penting
"setiap kotak bisa ngisi batik dengan panjang 2 X 1m" imbuh uswatun membeberkan ukuran batik yang biasanya dikemas. Â
Mahasiswa KKN UM 2021 melakukan pembinaan pengemasan untuk produk kain batik Desa Bocek 24 Juni 2021. Pembinaan ini dilakukan oleh 4 Mahasiswa dan diikuti oleh pemilik Batik Berlian  Pembinaan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan  dan skill dalam merancang sebuah kemasan untuk produk batiknya. Hal ini diharapkan dapat menjaga kualitas kain batik yang akan dipasarkan ke pada pelanggan dan dapat menambah kesan unik untuk Batik Bocek.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI