"Oh, gitu ya, buk, jadi udah ada pembaruan buat alatnya, dari yang blender sekarang pakai mesin," tegas Isma salah satu anggota dari Kelompok 168.
(Mesin berada di sebelah kanan)
Berbicara SKS Cak Beki, beliau tak hanya menggunakan satu varian rasa, melainkan terdiri atas varian, seperti taro, melon, strawberry dan original. Meskipun demikian, mayoritas konsumen menyukai varian original tanpa diberi perasa apapun.
"Kalau orang-orang tuh ya, Dik lebih suka yang original daripada yang rasa-rasa gitu, kurang tau juga ya kenapa, mungkin selera orang berbeda-beda, ada yang suka original dan ada yang suka rasa-rasa. Kebanyakan kalau rasa-rasa itu disukai sama remaja-remaja gitu," jelas Ita sambil mengambil beberapa botol SKS.
"Iya sih, Buk, kebanyakan anak remaja suka yang rasa-rasa, soalnya kan lebih khas gitu mungkin, Buk, baunya," imbuh Tista salah satu anggota kelompok 168.
Sebagai penghujung, beliau menyampaikan bahwa penjualan bisa mencapai Rp200.000,00/hari dengan menjual 30-50 botol yang selalu habis tiap harinya.
Kunjungi :
Universitas Mochammad Sroedji Jember